Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Fahri Hamzah Sebut Danantara Bisa Bangkitkan 'Raksasa Tidur' BUMN Indonesia
Oleh : Irawan
Rabu | 05-03-2025 | 15:04 WIB
fahri_hamzahb12.jpg Honda-Batam
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) RI yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) RI, Fahri Hamzah menyoroti peluncuran Danantara Indonesia sebagai langkah strategis dalam membangkitkan peran BUMN di kancah ekonomi nasional dan global.

Peluncuran Danantara oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, pada 24 Februari 2025 menandai era baru bagi perusahaan-perusahaan negara yang selama ini dinilai bergerak tanpa arah yang jelas.

"Selama ini BUMN ibarat 'raksasa tidur', yang belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai kekuatan ekonomi nasional. Dengan adanya Danantara ini, maka kita berharap bisa membangkitkan peran BUMN dimancah nasional maupun global," kata Fahri dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/3/2025).

Dalam pandangannya, Fahri menegaskan bahwa peran BUMN sering kali terjebak dalam dilema antara mencari keuntungan finansial dan memenuhi tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.

"Profit seharusnya bukan satu-satunya tolok ukur kinerja BUMN. Negara harus memastikan kesejahteraan rakyat tetap menjadi prioritas utama," ujarnya.

Namun, tantangan terbesar yang dihadapi BUMN adalah pengaruh politik yang sering kali menghambat profesionalisme dan efektivitas perusahaan.

Fahri menyoroti bagaimana pengawasan legislatif terkadang lebih ketat dibandingkan pengawasan internal, yang berujung pada intervensi dalam berbagai proyek bisnis negara.

"Dan, lahirnya Danantara adalah jawaban atas permasalahan lama dalam pengelolaan BUMN. Dengan adanya konsolidasi ini, diharapkan perusahaan-perusahaan negara bisa lebih terkoordinasi dan memiliki strategi yang jelas dalam menggerakkan ekonomi nasional," harap Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019 itu lagi.

"Ini adalah langkah besar yang saya impikan sejak lama. Jika dikelola dengan baik, Indonesia bisa membangun kekuatan pasar yang solid, layaknya negara-negara seperti Norwegia, Qatar, dan Singapura," jelasnya menambahkan.

Bukan Keputusan Pragmatis

Fahri juga menilai bahwa kebijakan ekonomi Presiden Prabowo bukan hanya sekadar keputusan pragmatis, melainkan berbasis strategi jangka panjang yang matang.

"Seperti Presiden Habibie yang memahami teknologi, Prabowo memahami bahwa ekonomi bukan sekadar angka, tetapi ilmu yang harus dikelola dengan baik," tambahnya.

Ke depan, lanjut Wakil Ketua Umum DPP Partai Gelora Indonesia itu, Danantara diharapkan menjadi simbol keberanian dalam kepemimpinan ekonomi Indonesia serta langkah menuju kemandirian nasional yang lebih kuat.

"Dengan konsolidasi BUMN yang lebih terarah, Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat global. Danantara juga bukan sekadar konsolidasi, tetapi awal kebangkitan ekonomi nasional," tutup Fahri Hamzah.

Editor: Surya