Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Investor Pasar Modal Tembus 15 Juta di Awal 2025, Cerminan Optimisme Ekonomi Indonesia
Oleh : Aldy Daeng
Selasa | 11-02-2025 | 14:24 WIB
AR-BTD-5403-Bursa-Efek-Indonesia.jpg Honda-Batam
Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Jumlah investor pasar modal Indonesia mencatat pencapaian signifikan pada akhir Januari 2025, dengan total 15 juta Single Investor Identification (SID). Angka ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal sebagai instrumen investasi jangka panjang.

Keberhasilan ini tidak lepas dari peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organization (SRO), serta sinergi antara berbagai pemangku kepentingan dalam menghadirkan program edukasi pasar modal yang inovatif dan inklusif.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, menegaskan bahwa pertumbuhan investor menjadi indikator penting bagi perekonomian nasional. "Pasar modal berperan strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah, regulator, korporasi, dan investor sangat penting untuk menciptakan pasar modal yang transparan, inklusif, dan kompetitif secara global," ujar Iman, dalam siaran pers, Senin (10/2/2025).

Data dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 30 Januari 2025 menunjukkan bahwa jumlah investor pasar modal telah mencapai 15.161.166 SID. Selama Januari 2025, terjadi peningkatan sebanyak 289.527 SID, lebih tinggi dibandingkan Januari 2024 yang hanya bertambah 144.888 SID.

Peningkatan ini menandakan antusiasme masyarakat yang semakin tinggi terhadap investasi di pasar modal. Hal ini juga menjadi hasil dari berbagai inisiatif edukasi yang dilakukan BEI, seperti Capital Market Summit & Expo 2024 (CMSE 2024), Road to CMSE 2024, serta program Duta Pasar Modal.

Sepanjang 2024, BEI telah menggelar lebih dari 34.676 kegiatan edukasi yang melibatkan hampir 60 juta peserta melalui format daring, luring, dan hybrid. Memasuki 2025, BEI terus aktif dengan 411 kegiatan edukasi di berbagai daerah, termasuk Sekolah Pasar Modal, forum investor, serta produksi konten edukasi di media sosial.

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menilai meskipun jumlah investor telah mencapai 15 juta, potensi pertumbuhan masih sangat besar mengingat total populasi Indonesia yang melebihi 280 juta jiwa. "BEI akan terus memperluas jangkauan edukasi, meningkatkan inklusi pasar modal melalui kolaborasi strategis, serta mengoptimalkan program edukasi agar semakin banyak masyarakat berinvestasi dengan aman dan berkelanjutan," jelas Jeffrey.

Salah satu fokus utama BEI adalah meningkatkan partisipasi generasi muda dalam investasi saham, mengingat mereka merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi di masa depan. Dengan sinergi yang terus diperkuat, diharapkan pasar modal Indonesia semakin berperan dalam memperkokoh perekonomian nasional yang berkelanjutan.

Editor: Gokli