Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polri Prioritaskan Rekrutmen Santri dan Hafiz Alquran dalam Penerimaan Anggota 2025
Oleh : Redaksi
Senin | 10-02-2025 | 12:04 WIB
10-02_irwasum-polri_034893488.jpg Honda-Batam
Irwasum Polri, Komjen Dedi Prasetyo. (Foto: Humas Polri)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Polri kembali membuka pendaftaran penerimaan anggota baru untuk Tahun Anggaran 2025 dengan mengedepankan rekrutmen proaktif (rekpro) bagi para santri dan hafiz Alquran. Langkah ini diambil untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia Polri yang berkarakter dan berintegritas tinggi.

Irwasum Polri, Komjen Dedi Prasetyo, mengungkapkan santri memiliki keunggulan dalam pendidikan karakter yang kuat. Dengan latar belakang pondok pesantren, para santri diharapkan membawa nilai-nilai moral dan etika yang baik dalam tugas kepolisian.

"Merekrut polisi dari pondok pesantren memiliki banyak keuntungan. Pendidikan karakter di pesantren sangat kuat, sehingga para santri diharapkan memiliki nilai-nilai moral dan etika yang baik," ujar Komjen Dedi, dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/2/2025), demikian dikutip laman Humas Polri.

Selain itu, Komjen Dedi menjelaskan bahwa santri terbiasa dengan disiplin tinggi dan lingkungan yang sederhana. Hal ini membuat mereka lebih mudah beradaptasi dalam tugas kepolisian yang membutuhkan kedisiplinan dan kepatuhan terhadap aturan.

"Santri telah terlatih dalam lingkungan dengan disiplin ketat, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk mengikuti aturan dengan baik. Mereka juga terbiasa hidup dalam keterbatasan, yang membuat mereka lebih fleksibel dalam menghadapi situasi baru," jelasnya.

Tren Rekrutmen Santri dan Hafiz Alquran di Polri

Dalam beberapa tahun terakhir, Polri telah merekrut ratusan anggota dari kalangan santri dan hafiz Alquran. Berikut data penerimaan mereka dari 2021 hingga 2024:

  • Tahun 2021: 84 orang (83 Bintara, 1 Tamtama)
  • Tahun 2022: 55 orang (50 Bintara, 5 Tamtama)
  • Tahun 2023: 74 orang (61 Bintara, 13 Tamtama)
  • Tahun 2024: 52 orang (1 Akpol, 49 Bintara, 2 Tamtama)

Standar Tinggi dalam Rekrutmen Polri

Selain membuka peluang bagi santri, Polri terus melakukan perbaikan dalam sistem perekrutan untuk memastikan transparansi dan profesionalisme. Komjen Dedi menegaskan bahwa proses seleksi anggota Polri telah memenuhi standar International Organization for Standardization (ISO) 9001:2015, yang menjamin kualitas rekrutmen berjalan dengan baik dan sesuai standar internasional.

"Polri terus menjaga agar proses seleksi tetap memenuhi standar dan bahkan meningkat. Kami menjamin bahwa rekrutmen dilakukan secara bersih, transparan, akuntabel, dan humanis (BETAH)," ujar Dedi.

Selain itu, SSDM Polri secara berkala melakukan evaluasi internal guna memastikan seleksi berlangsung adil dan berkualitas, tanpa intervensi pihak luar.

Kapolri: Rekrutmen Santri Jadi Program Prioritas

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa jalur rekrutmen santri tetap menjadi salah satu program prioritas Polri. Ia menilai, polisi dengan latar belakang santri memiliki kematangan karakter dan bekal keimanan yang kuat, sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan serta godaan dalam bertugas.

"Rekrutmen jalur santri menjadi bagian dari prioritas Polri. Kami ingin memiliki polisi yang tidak hanya paham ilmu kepolisian, tetapi juga memiliki kematangan karakter dalam kesehariannya," kata Jenderal Sigit dalam Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Jenderal Sigit juga mengapresiasi dukungan dari kalangan pesantren dan NU yang telah berkontribusi dalam mencetak anggota Polri berkualitas. "Terima kasih kepada NU dan pesantren yang telah mendorong santri-santri terbaiknya untuk bergabung dengan Polri. Kami akan terus melanjutkan program ini demi menciptakan polisi yang berintegritas dan profesional," pungkasnya.

Dengan strategi rekrutmen ini, Polri berharap dapat mencetak anggota yang tidak hanya tangguh dalam tugas kepolisian, tetapi juga memiliki landasan moral dan spiritual yang kuat guna mewujudkan kepolisian yang lebih humanis dan berorientasi pada pelayanan masyarakat.

Editor: Gokli