Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Batam Diimbau Tak Panik, Stok Gas Elpiji 3 Kg Masih Aman
Oleh : Aldy
Sabtu | 08-02-2025 | 13:44 WIB
08-02_gabrliel-gas-lpg_02392388.jpg Honda-Batam
Anggota Komisi II DPRD Batam, Gabriel Safto Anggito Sianturi. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Isu kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang terjadi di beberapa kota di Pulau Jawa memicu kekhawatiran masyarakat di berbagai daerah, termasuk di Batam.

Namun, Anggota Komisi II DPRD Batam, Gabriel Safto Anggito Sianturi, meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terburu-buru melakukan pembelian dalam jumlah besar (panic buying).

Gabriel menegaskan stok gas elpiji subsidi di Batam masih aman berdasarkan informasi dari pihak Pertamina. Ia pun meminta masyarakat tidak terpancing oleh isu yang beredar dan memastikan distribusi berjalan dengan baik.

"Saya berharap masyarakat Kota Batam tetap tenang di tengah isu kelangkaan LPG 3 kg yang terjadi di beberapa kota di Pulau Jawa. Kami sudah berkoordinasi, dan stok gas di Batam masih mencukupi," ujar Gabriel, Sabtu (8/2/2025).

Menurutnya, berdasarkan data Pertamina, terdapat sekitar 2.300 pangkalan gas elpiji yang tersebar di seluruh Batam. Jumlah tersebut dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan pelaku usaha kecil menengah (UKM).

Ia juga mengingatkan pemerintah daerah agar tidak terburu-buru mengambil kebijakan terkait distribusi gas subsidi tanpa kajian yang matang. Gabriel menekankan pentingnya analisis kebutuhan riil rumah tangga serta UKM untuk memastikan gas elpiji 3 kg tepat sasaran.

"Pemerintah perlu melakukan kajian lebih mendalam terkait kebutuhan gas elpiji bagi masyarakat dan UKM. Distribusi yang tepat dan terukur dengan data yang akurat akan membantu pengalokasian kuota tahunan yang lebih baik," jelasnya.

Terkait rencana menjadikan pengecer sebagai sub-pangkalan, Gabriel menilai hal tersebut bukan solusi tepat bagi Batam. Ia lebih mendukung sistem distribusi yang lebih transparan dan terukur agar subsidi benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang berhak.

Lebih lanjut, ia juga mengajak masyarakat yang tergolong mampu untuk beralih menggunakan gas nonsubsidi, seperti elpiji 5,5 kg dan 12 kg. Hal ini bertujuan untuk memastikan gas subsidi hanya digunakan oleh kelompok yang benar-benar membutuhkan.

"Kita harus ingat, Pertamina memiliki produk LPG nonsubsidi, yakni 5,5 kg dan 12 kg. Saya berharap pemerintah juga turut mengedukasi masyarakat agar mereka yang mampu beralih dari gas subsidi, sehingga alokasi yang tersedia dapat benar-benar dimanfaatkan oleh saudara-saudara kita yang kurang mampu," pungkasnya.

Editor: Gokli