Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kisah Inspiratif dari Kaki Gunung Tangkuban Perahu

SSB Naraga, dari Lapangan Desa hingga Juara Tingkat Nasional
Oleh : Redaksi/Alex
Jumat | 17-01-2025 | 16:04 WIB
Juara-11.jpg Honda-Batam
SSB Naraga menjadi juara Piala Soeratin U-13 tahun 2023. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Subang - Di bawah naungan Gunung Tangkuban Perahu, sebuah kisah inspiratif lahir dari lapangan desa sederhana. Sekolah Sepak Bola (SSB) Naraga di Desa Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, telah menorehkan prestasi gemilang, membuktikan bahwa semangat dan gotong royong mampu membawa perubahan besar.

Bermula dari inisiatif warga pada 2021, SSB Naraga kini menjadi simbol harapan bagi regenerasi sepak bola di Indonesia. Dengan iuran sederhana dari orang tua dan dukungan masyarakat, mereka berhasil mencetak prestasi, termasuk juara Piala Soeratin untuk kategori U-13 dan U-15, serta runner-up Top Soccer Championship U-17 di tingkat nasional pada 2024.

Perjuangan dari Nol

Pelatih SSB Naraga, Didin Wahyudin, menceritakan bahwa awal pendirian sekolah ini penuh dengan keterbatasan. "Kami memulai hanya dengan iuran seadanya. Bahkan, bola dan fasilitas latihan sangat minim. Tapi, semangat anak-anak dan dukungan warga membuat kami terus maju," ujar Didin, dalam keterangan pers, Jumat (17/1/2025).

SSB Naraga kini memiliki 160 anggota, anak-anak yang dulunya bermain tanpa arah di jalanan. Di lapangan ini, mereka belajar disiplin, kerja sama, dan semangat juang.

Namun, perjalanan mereka tidak mudah. Lapangan sering tergenang air saat hujan, dan fasilitas serba terbatas menjadi tantangan. Dukungan orang tua dan masyarakat tetap menjadi bahan bakar utama untuk mengatasi semua kendala.

Bantuan TMMS, Perubahan Besar

Perubahan signifikan terjadi ketika PT Tambang Meranti Mulia Sejahtera (TMMS) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) memberikan dukungan kepada SSB Naraga. Bantuan berupa bola, peralatan latihan, seragam, serta perbaikan lapangan menjadikan program latihan lebih terorganisasi.

CEO TMMS, Herryan Syahputra, menegaskan mendukung SSB Naraga merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan. "Kami percaya bahwa masa depan komunitas ada pada generasi muda. Investasi pada anak-anak ini adalah investasi pada masa depan Indonesia," ujar Herryan.

Kini, lapangan sederhana itu memiliki tribun kecil untuk penonton, memberikan kenyamanan bagi orang tua dan semangat bagi anak-anak yang bermain.

Dari Desa ke Kancah Nasional

Kerja keras itu membuahkan hasil. Pada 2023, SSB Naraga menjadi juara Piala Soeratin U-13. Setahun kemudian, kelompok U-15 menyusul dengan prestasi serupa, serta menjadi runner-up di ajang nasional.

"Prestasi ini tidak hanya membanggakan kami, tetapi juga menjadi bukti bahwa desa kecil ini memiliki potensi besar," kata Didin.

SSB Naraga tidak hanya mencetak pemain berbakat, tetapi juga membangun karakter anak-anak desa. Melalui kurikulum yang dirancang khusus, mereka diajarkan nilai-nilai disiplin, kerja keras, dan etika.

Perwakilan TMMS, Anjas Jasmani, menambahkan bahwa fokus mereka tidak hanya pada teknis bermain bola, tetapi juga pembentukan sikap positif. "Kami ingin anak-anak menjauhi pengaruh buruk dan tumbuh menjadi individu yang berintegritas," katanya.

Semangat yang Tak Pernah Padam

Di bawah langit Ciater yang dikelilingi kebun teh, anak-anak SSB Naraga terus berlatih, melampaui keterbatasan dengan semangat dan dukungan penuh dari pelatih serta komunitas. "Kami ingin menunjukkan bahwa dari desa kecil seperti Ciater, dengan semangat dan dukungan, mimpi besar bisa menjadi kenyataan," pungkas Didin.

Kisah SSB Naraga adalah cermin bahwa keterbatasan bukanlah akhir, melainkan awal dari perjuangan. Dari lapangan desa, mereka telah membuktikan bahwa mimpi besar bisa diraih, bahkan di tengah keterbatasan.

Editor: Gokli