Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

TNI AL Gagalkan 57 Kasus Penyelundupan Senjata, PMI hingga Narkoba pada 2024
Oleh : Redaksi
Jumat | 03-01-2025 | 19:44 WIB
KASAL1.jpg Honda-Batam
Jumpa pers terkait pencapaian kinerja TNI AL sepanjang 2024 di Jakarta, Jumat (3/1/2025). (ANTARA)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - TNI Angkatan Laut berhasil menggagalkan 57 kasus penyeludupan di berbagai daerah perairan Indonesia sepanjang 2024, yang mencakup di antaranya narkoba, organ manusia, senjata, benur atau benih bening lobster (BBL), minuman beralkohol, dan pekerja migran Indonesia (PMI).

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali saat jumpa pers terkait pencapaian kinerja TNI AL sepanjang 2024 di Jakarta, Jumat, menjelaskan keberhasilan TNI AL menggagalkan penyelundupan itu merupakan tindak lanjut atas perintah Presiden Prabowo Subianto.

Ali melanjutkan TNI AL saat ini juga tergabung dalam Desk Pemberantasan Penyelundupan yang dibentuk oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan pada 4 November 2024.

Dalam paparannya, Ali merinci penyelundupan yang berhasil digagalkan oleh TNI AL sepanjang 2024, di antaranya penyelundupan senjata di perairan sekitar Nabire, Papua Tengah, kemudian penyelundupan organ tubuh manusia ke India dari Sidoarjo, Jawa Timur.

Dalam kasus penyelundupan organ tubuh manusia itu, ada lima orang yang seluruhnya berkewarganegaraan Indonesia ditangkap, masing-masing berinisial AFH (31 tahun), AW (28), MBA (29), RA (29), dan NIA (28).

Kemudian, TNI AL sepanjang 2024 menggagalkan 24 kasus penyelundupan pekerja migran Indonesia (PMI) dan warga asing. Dari 24 kasus itu, ada 215 WNI dan warga asing yang diselamatkan.

TNI AL juga berhasil menggagalkan 18 kasus penyelundupan narkoba di laut. "Barang bukti yang berhasil diamankan sebanyak 84,75 kilogram kokain, 72,9 kilogram sabu-sabu, 14,2 kilogram ganja,dan 500 butir pil ekstasi," kata Laksamana Ali.

Narkoba berjenis kokain yang disita TNI AL nilainya mencapai lebih dari Rp400 miliar.

Dalam periode yang sama, TNI AL berhasil menggagalkan tiga aksi penyelundupan minuman beralkohol yang totalnya 3.400 liter. Nilai barang sitaan itu mencapai Rp340 juta.

Terakhir, TNI AL bersama instansi lainnya berhasil menggagalkan 10 kasus penyelundupan benur dengan barang bukti total 549.988 ekor. Dari jumlah itu, potensi kerugian negara yang diselamatkan mencapai Rp 86,2 miliar.

Laksamana Ali, saat sesi tanya jawab, menegaskan TNI AL terus mewaspadai berbagai aksi penyelundupan di tanah air, terutama di jalur-jalur perairan yang rawan, dan di tempat-tempat lain yang menjadi wilayah kerja TNI AL.

Walaupun demikian, KSAL menegaskan perlu ada sinergi yang kuat antarinstansi dan antaraparat penegak hukum, mengingat posisi Indonesia yang kerap menjadi negara transit sekaligus tujuan barang-barang selundupan.

"Strateginya, kita perlu sinergi dengan seluruh unsur aparat maritim yang ada, karena laut Indonesia ini garis pantainya cukup panjang, terpanjang kedua di dunia. Kemudian, jaraknya dekat dengan negara tetangga. Jadi, penyelundupan itu akan semakin mudah, karena jaraknya dekat. Dengan kapal-kapal berkecepatan tinggi, dia (penyelundup) bisa langsung menembus perairan kita," kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan wartawan.

Sumber: ANTARA
Editor: Yudha