Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menkeu: Penyerangan Aparat BC Jangan Terulang Lagi
Oleh : Dodo
Senin | 07-03-2011 | 11:00 WIB
Agus_Martowardoyo.jpg Honda-Batam

Jangan Terulang - Menteri Keuangan Agus Martowardoyo berharap penyerangan terhadap aparat Bea dan Cukai oleh penyelundup jangan terulang kembali. Tampak Agus keluar dari Kapal Patroli BC usai melakukan sidak di Pelabuhan Batuampar, Senin (7/3). (Foto: Dodo)

Batam, batamtoday - Menteri Keuangan RI Agus Martowardoyo menyatakan penyerangan terhadap aparat Bea dan Cukai (BC) oleh sekelompok penyelundup saat mengamankan barang selundupan jangan terulang lagi.

"Mereka (para penyelundup-red.) jelas melakukan penyelundupan dan peristiwa penyerangan itu jangan terulang lagi," kata Agus Martowardoyo saat melakukan kunjungan kerja di Batam pada Senin, 7 Maret 2011.

Agus meminta aparat BC tidak berkecil hati dan terus meningkatkan serta memperkuat koordinasi dengan aparat terkait lainnya untuk meminimalisir tindak kejahatan penyelundupan.

Penyerangan itu, kata Agus, terjadi bukan karena aparat BC lengah mengingat pola koordinasi dengan aparat lain dan intelijen BC juga sudah berjalan maksimal.

Kementerian Keuangan bersama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai saat ini tengah menindaklanjuti permasalahan penyerangan itu berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk segera menetapkan tersangka penyerangan aparat BC Batam.

Agus juga menepis tudingan Komisi XI DPR RI yang menyebutkan aparat BC lalai sehingga barang selundupan yang disita berhasil dirampas oleh penyelundup.

"Komisi XI justru mendukung penuh langkah kita untuk memberantas penyelundupan," tukas Agus.

Peristiwa penyelundupan, lanjut Agus, memang acap kali terjadi di Batam maupun daerah sekitarnya seperti Bintan dan Karimun mengingat status wilayah ini yang memiliki keistimewaan dalam konteks ekonomi yakni penerapan Kawasan Ekonomi Khusus.

Selain itu, Agus juga mengatakan wilayah Batam, Bintan dan Karimun juga dikenal memiliki banyak pelabuhan baik pelabuhan bongkar muat resmi, pelabuhan rakyat maupun pelabuhan siluman sehingga memungkinkan terjadinya penyelundupan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bea dan Cukai (Dirjen Bea Cukai) Thomas Sugijata menanggapi peristiwa penyerangan itu dirinya menyatakan BC belum merasa perlu menambah armada maupun personil pengamanan untuk mengantisipasi tindak kejahatan penyelundupan.

"Kami sudah koordinasi dengan polisi dan belum ada rencana penambahan armada maupun personil," kata Thomas.

Peristiwa penyerangan terhadap aparat Bea dan Cukai terjadi pada Sabtu, 12 Februari 2011 lalu dimana ratusan orang anak buah Haji Thoyib merebut kapal KM Muara Jaya dan KM Surya Indah yang diduga membawa ribuan botol minuman keras selundupan asal Singapura di Pelabuhan Macobar, Batuampar.

Sebanyak dua orang mengalami luka tembak dalam peristiwa tersebut.