Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mentan Sediakan Stok Beras 2 Juta Ton untuk Momen Nataru
Oleh : Redaksi
Kamis | 26-12-2024 | 14:44 WIB
26-12_mentan-amran-sulaiman_01.jpg Honda-Batam
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan stok beras di momen perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) tetap tersedia. Stok beras yang tersedia tercatat sebanyak dua juta ton.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, stok beras tetap aman di momen liburan akhir 2024 ini.

"Alhamdulillah, stok kita aman. Terutama untuk stok beras kami sudah diskusi dan komunikasi dengan Bulog itu ada 2 juta ton," kata Mentan Amran Sulaiman, Kamis (26/12/2024).

Mentan Amran menuturkan, selain stok beras saat Nataru, stok pangan lainnya tetap aman dan tersedia hingga awal 2025. Stok pangan seperti telur, ayam dan cabai tersedia dengan harga tetap stabil.

"Tidak hanya kecukupan produksi yang aman, harga komoditas juga terpantau stabil. Jadi sangat aman, harga bahan pangan juga terjadi penurunan," ungkap Amran.

Lebih lanjut, Amran juga menegaskan sejumlah daerah yang sudah dipantaunya, menunjukkan tren positif terhadap stabilitas harga komoditas strategis.

"Salah satu contohnya adalah harga cabai yang mengalami penurunan signifikan," katanya.

Diketahui, tingkat inflasi diperkirakan ditutup dalam kisaran 1,4%-1,6% sampai dengan akhir 2024. Angka itu lebih rendah dari tahun 2023 yang mencapai 2,61%.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi year on year (yoy) sebesar 1,55% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,33 pada November 2024.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Telisa Aulia Falianty mengatakan, tren inflasi meredam pada pertengahan tahun.

"Inflasi 2024 seperti kita tahu cenderung rendah. Terutama setelah pertengahan tahun, setelah momentum hari raya berakhir. Kalau saya prediksikan secara year on year sampai akhir tahun akan ada di angka 1,4% - 1,6%," ucap Telisa, pada Rabu (25/12/2024).

Selain itu, Telisa juga menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bergerak lambat dalam beberapa waktu ini tidak terjadi secara kebetulan.

Selain tingkat konsumsi yang anjlok, seperti tercermin dari pelemahan daya beli, situasi geopolitik yang ikut mempengaruhi harga komoditas semakin menekan laju perekonomian nasional.

"Karena memang kondisi global dan nasional yang kurang mendukung. Terutama dari sisi global, Kita tahu ada perlambatan pertumbuhan ekonomi China. Kemudian juga menurunnya harga komoditas global itu juga menjadi penyebab dari perlambatan pertumbuhan," demikian urai Telisa.

Namun, Kementan pastikan stok beras dan pangan lainnya aman saat momen Nataru atau jelang pergantian tahun dari 2024 menuju 2025.

Editor: Surya