Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Luncurkan Kredit Investasi Padat Karya Senilai Rp 20 Triliun
Oleh : Redaksi
Rabu | 25-12-2024 | 19:04 WIB
Airlangga3.jpg Honda-Batam
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Kemenko Perekonomian)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing industri nasional, pemerintah meluncurkan skema pembiayaan baru bernama Kredit Investasi Padat Karya.

Keputusan ini diambil dalam Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di Jakarta, Selasa (24/12/2024).

Skema ini dirancang untuk mendukung revitalisasi mesin dan meningkatkan produktivitas sektor industri padat karya. Melalui program ini, pelaku industri dapat mengakses pembiayaan dengan plafon pinjaman mulai dari Rp 500 juta hingga Rp 10 miliar, bunga atau marjin lebih rendah dibandingkan kredit komersial, serta jangka waktu fleksibel antara 5 hingga 8 tahun.

Menurut Menko Airlangga, pemerintah telah menyiapkan anggaran subsidi bunga untuk memastikan target penyaluran mencapai Rp 20 triliun pada tahun 2025. "Ini adalah langkah konkret untuk mendukung industri padat karya, meningkatkan daya saing nasional, dan menciptakan lapangan kerja baru," ujar Airlangga, demikian dikutip laman Kemenko Perekonomian.

Program ini menyasar sektor-sektor seperti pakaian jadi, tekstil, furnitur, kulit, alas kaki, mainan anak, serta makanan dan minuman. Untuk mengakses pembiayaan ini, pelaku usaha harus memenuhi sejumlah persyaratan, antara lain memiliki usaha produktif yang layak, pengalaman usaha minimal dua tahun, dan mempekerjakan sedikitnya 50 tenaga kerja. Revitalisasi mesin yang didukung program ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi sekaligus menyerap lebih banyak tenaga kerja.

Peluncuran Kredit Investasi Padat Karya merupakan bagian dari kebijakan strategis pemerintah dalam menyelamatkan dan memperkuat industri nasional. Selain skema ini, pemerintah juga menyediakan berbagai instrumen pendukung, seperti insentif fiskal, kemudahan perizinan, peningkatan kualitas SDM, dan penguatan riset dan inovasi.

Melalui langkah ini, pemerintah berharap dapat mendorong transformasi industri, menciptakan lapangan kerja baru, dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah tantangan global.

Editor: Gokli