Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Serukan Keberanian untuk Perbaiki Dunia, Pesan Natal 2024 Paus Fransiskus
Oleh : Redaksi
Rabu | 25-12-2024 | 13:44 WIB
Paus_Fransiskus_Khutbah.jpg Honda-Batam
Paus Fransiskus membawakan khutbah saat Misa Malam Natal (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus, Paus Fransiskus menyampaikan khotbah yang menggugah tentang harapan, bertepatan dengan pembukaan Tahun Yubileum Harapan 2025.

Momen ini menjadi tonggak penting, di mana Gereja Katolik mengundang umatnya untuk merenungkan makna kelahiran Kristus dan merayakan kasih Allah yang hadir dalam dunia.

Pemimpin Misa Malam Natal dengan khidmat di Basilika Santo Petrus pada Selasa (24/12/2024). Paus Fransiskus berbicara tentang korban perang.

Dilansir AFP dan Reuters, Rabu (25/12/2024), Paus Fransiskus merayakan Natal ke-12 masa kepauasannya dengan memimpin Misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus dan membuka tahun Suci Katolik 2025.

Paus Fransiskus kemudian memimpin misa Malam Natal, di mana dia sekali lagi berbicara kepada para korban perang.

"Kita memikirkan perang, anak-anak yang ditembak dengan senapan mesin, bom di sekolah dan rumah sakit," katanya dalam homilinya.

Dalam khotbahnya, Paus Fransiskus menyampaikan kisah kelahiran Yesus sebagai putra seorang tukang kayu miskin seharusnya menanamkan harapan bahwa semua orang dapat memberi dampak pada dunia.

Dalam khotbah yang difokuskan pada keutamaan harapan, yang juga merupakan tema Tahun Suci, Paus Fransiskus juga menyerukan keberanian untuk memperbaiki dunia.

"Harapan adalah panggilan untuk tidak menunda, untuk tertahan oleh kebiasaan lama kita, atau untuk berkubang dalam keadaan biasa-biasa saja atau malas," kata Paus berusia 88 tahun itu.

"Harapan memanggil kita ... untuk marah dengan hal-hal yang salah dan menemukan keberanian untuk mengubahnya," katanya.

Tahun Suci Katolik, yang juga dikenal sebagai Yubelium, dianggap sebagai masa damai, pengampunan, dan pengampunan dosa. Tahun-tahun tersebut biasanya terjadi setiap 25 tahun.

Para peziarah yang datang ke Roma selama tahun tersebut dapat memperoleh indulgensi khusus, atau pengampunan dosa-dosa mereka. Yubelium ini akan berlangsung hingga 6 Januari 2026.

Pada awal upacara pada hari Selasa, Fransiskus mengawasi pembukaan "Pintu Suci" berpanel perunggu khusus di Basilika Santo Petrus, yang hanya dibuka selama tahun-tahun Yubelium.

Vatikan memperkirakan hingga 100.000 peziarah akan berjalan melewati pintu tersebut setiap hari tahun depan.

Pada Misa kepausan dihadiri sekitar 6.000 orang di Basilika Santo Petrus dan 25.000 orang lainnya yang menonton melalui layar di alun-alun di luar.

Paus juga mengulangi seruan sebelumnya bagi negara-negara maju untuk menggunakan Yubelium guna mengurangi beban utang yang dihadapi oleh negara-negara berpenghasilan rendah.

"Yobel memanggil kita untuk pembaruan spiritual dan mengikat kita pada transformasi dunia kita," kata Paus.

"Saatnya yubel bagi negara-negara miskin yang terbebani utang yang tidak adil, saat yubel bagi semua orang yang terikat pada bentuk-bentuk perbudakan lama dan baru," katanya.

Seruan untuk pembatalan utang langsung yang dibuat oleh mendiang Paus Yohanes Paulus II selama tahun Yubelium pada tahun 2000 memicu kampanye yang menghasilkan pembatalan utang senilai $130 miliar antara tahun 2000 dan 2015.

Pope Fransiskus dijadwalkan menyampaikan berkat Hari Natal tradisionalnya, Urbi et Orbi (kepada kota dan dunia), pada hari Rabu.

Editor: Surya