Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tingkatkan Pengawasan Perairan Jelang Nataru, Karantina Kepri Gelar Patroli Laut Terpadu
Oleh : Aldy Daeng
Jum\'at | 20-12-2024 | 12:04 WIB
Patroli-Laut-Terpadu.jpg Honda-Batam
Karantina Kepri bersama KPPBC Tanjungpinang, melaksanakan patroli laut terpadu, Kamis (19/12/2024), untuk memastikan keamanan lalu lintas komoditas wajib lapor karantina. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri) menggencarkan pengawasan di Perairan Tanjungpinang.

Bersama Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tanjungpinang, Karantina Kepri melaksanakan patroli laut terpadu, Kamis (19/12/2024), untuk memastikan keamanan lalu lintas komoditas wajib lapor karantina.

Kepala Karantina Kepri, Herwintarti, menyampaikan wilayah perbatasan yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura memiliki risiko tinggi terhadap masuknya hama dan penyakit pada hewan, ikan, dan tumbuhan. Hal ini dapat mengancam ketahanan nasional, terutama di sektor pangan.

"Kepri memiliki banyak pelabuhan rakyat dan jalur tidak resmi yang kerap menjadi pintu masuk komoditas tanpa izin. Karena itu, pengawasan bersama dengan instansi seperti Bea Cukai sangat penting untuk menjaga sumber daya hayati Indonesia," jelas Herwin, saat memimpin patroli laut.

Herwin menegaskan semua lalu lintas produk pertanian dan perikanan harus memenuhi persyaratan karantina, termasuk melampirkan sertifikat kesehatan dan melaporkannya kepada petugas karantina. Barang-barang yang tidak memenuhi syarat dapat dikenai sanksi pidana sesuai peraturan yang berlaku.

"Kami mengedepankan keamanan maksimal untuk mencegah masuknya penyakit berbahaya seperti African Swine Fever (ASF) yang kini merebak di Papua Tengah," tambahnya.

Pulau Bulan, yang menjadi pusat peternakan babi dengan ekspor hingga 1.000 ekor per hari ke Singapura, menjadi salah satu fokus utama pengawasan. Selain itu, peningkatan aktivitas lalu lintas barang dan orang selama libur Nataru juga membutuhkan pengawasan yang lebih intensif.

"Kami berharap ke depan dapat terwujud integrasi pengawasan melalui Single Submission dan operasi gabungan antara Bea Cukai, Imigrasi, dan Karantina (Custom, Immigration, Quarantine - CIQ) untuk efisiensi pengawasan di pintu-pintu perbatasan," ungkap Herwin.

Patroli laut ini bertujuan memberikan rasa aman kepada masyarakat dengan meminimalkan risiko pemasukan ilegal barang tanpa jaminan kesehatan. Sertifikat Karantina menjadi bukti komoditas yang sehat dan layak dikonsumsi, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

Dengan komitmen penuh dan kolaborasi lintas instansi, Karantina Kepri memastikan pengawasan yang ketat demi menjaga ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2024.

Editor: Gokli