Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rutan Batam Panen 250 Kg Jagung, Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Oleh : Irwan Hirzal
Jum\'at | 20-12-2024 | 11:04 WIB
Panen-Jagung.jpg Honda-Batam
Rutan Kelas IIA Batam, saat memanen 250 kilogram jagung dari lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) pada Kamis (19/12/2024). (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Batam mencatat pencapaian luar biasa dengan memanen 250 kilogram jagung dari lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE).

Panen yang dilakukan pada Kamis (19/12/2024) ini menjadi bukti keberhasilan program pembinaan kemandirian warga binaan sekaligus dukungan nyata terhadap ketahanan pangan nasional.

Kepala Rutan Batam, Fajar Teguh Wibowo, menyampaikan rasa bangganya atas kolaborasi yang membuahkan hasil ini. "Panen jagung ini merupakan hasil kerja keras dan sinergi antara petugas serta warga binaan. Ini juga wujud nyata implementasi Asta Cita Presiden RI dan Program Akselerasi Menteri Hukum dan HAM dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Alhamdulillah, hasilnya sangat memuaskan," ujar Fajar.

Jagung hasil panen akan dipasarkan kepada mitra kerja Rutan, dengan hasil penjualan dikelola secara transparan. Sebagian pendapatan akan disetorkan sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), sementara sebagian lainnya dialokasikan sebagai insentif bagi warga binaan yang terlibat aktif dalam program ini.

"Selain mendukung ketahanan pangan, program ini juga memberikan bekal keterampilan dan pengalaman kerja kepada warga binaan. Harapannya, mereka dapat menggunakan keterampilan ini sebagai modal setelah bebas nanti," tambah Fajar.

Panen ini mencerminkan komitmen Rutan Batam untuk terus mengembangkan program pembinaan yang inovatif dan bermanfaat. Melalui pendekatan holistik, Rutan Batam tidak hanya mendukung agenda ketahanan pangan nasional, tetapi juga berkontribusi pada rehabilitasi dan pemberdayaan warga binaan.

Dengan hasil yang menggembirakan ini, Rutan Batam berharap dapat terus memberikan dampak positif bagi masyarakat dan menjadi contoh keberhasilan kolaborasi dalam program ketahanan pangan. "Ini adalah langkah kecil dengan dampak besar, baik bagi warga binaan maupun masyarakat luas," pungkas Fajar.

Editor: Gokli