Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Icon 'Welcome to Batam' Terancam Hilang, Bangunan Ruko Halangi Pemandangan Ikonik
Oleh : Aldy
Selasa | 17-12-2024 | 14:24 WIB
20241217_154433_0000.png Honda-Batam
Icon 'Welcome to Batam' atau 'WTB' yang berada di Bukit Clara, Batam Center, tertutup oleh bangunan Ruko. (Foto: Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Keberadaan tulisan ikonik 'Welcome to Batam' (WTB) yang berada di Bukit Clara, Batam Center, kini terancam hilang dari pandangan.

Pembangunan kompleks ruko di sekitar area tersebut dinilai mengurangi keindahan dan daya tarik lokasi yang selama ini menjadi spot favorit wisatawan untuk berfoto.

WTB, yang kerap disebut sebagai simbol Kota Batam layaknya Hollywood Sign, telah lama menjadi daya tarik utama bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara. Namun, pemandangan ikonik itu kini terhalang oleh bangunan ruko yang tengah dibangun. Sejumlah wisatawan bahkan mengeluhkan hasil foto yang kini dianggap tidak lagi estetis.

Seorang wisatawan asal Malaysia, Noh Salleh, mengungkapkan kekecewaannya. "Saya datang ke Batam memang ingin berfoto di ikon ini, tapi sekarang pemandangannya sudah tidak sebagus dulu. Bangunan ruko membuat hasil foto jadi kurang menarik," ujarnya, Sabtu (14/12/2024) lalu.

Dampak pembangunan ini juga dirasakan oleh pelaku UMKM di kawasan tersebut. Firdan, salah seorang pedagang kuliner, mengaku khawatir akan penurunan jumlah pengunjung jika ikon WTB tertutup sepenuhnya. "Orang datang ke sini biasanya untuk bersantai, foto, dan jajan. Kalau ikon ini hilang, daya tarik kawasan ini pasti berkurang," ungkapnya.

Keberadaan tulisan ikonik 'Welcome to Batam' (WTB) di Bukit Clara, Batam Center, pada 17 Desember 2024. (Foto: Aldy)

Dinas Pariwisata Angkat Suara

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam, Ardiwinata, menegaskan pentingnya menjaga ikon WTB sebagai daya tarik wisata. "Kami sudah menerima banyak masukan dari travel agent maupun wisatawan yang merasa terganggu dengan kondisi ini. Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar ikon ini bisa dipertahankan," ujarnya.

Ardi berharap para pemangku kepentingan, termasuk pemilik lahan, dapat memahami pentingnya ikon tersebut bagi pariwisata Batam. Menurutnya, WTB bukan sekadar tulisan, melainkan simbol yang berkontribusi bagi ekonomi lokal, terutama sektor pariwisata dan UMKM.

Praktisi pariwisata Kepri, Buralimar, turut menyayangkan kondisi ini. Menurutnya, ikon 'Welcome to Batam' sudah menjadi bagian sejarah dan identitas kota.

"Bukit Clara ini seharusnya dijaga kelestariannya. Ini bukan hanya soal pemandangan, tetapi juga sejarah Batam. Patok peninggalan Belanda di bukit ini menjadi bukti penting," jelasnya.

Keberadaan tulisan ikonik 'Welcome to Batam' (WTB) di Bukit Clara, Batam Center, pada 17 Desember 2024. (Foto: Aldy)

Buralimar mendesak Pemerintah Daerah dan pemangku kebijakan untuk segera mencari solusi bersama. "Harus ada win-win solution. Jangan sampai ikon ini hilang dan mengecewakan wisatawan. Pariwisata adalah lokomotif ekonomi Batam, jadi kita harus berpihak pada pengembangan destinasi wisata," tegasnya.

Ia juga menekankan perlunya perhatian lebih dari Pemerintah Kota Batam, Dinas Pariwisata, dan BP Batam dalam menjaga ikon-ikon wisata lainnya. "Batam butuh destinasi baru dan harus mempertahankan yang sudah ada. Ini bukan sekadar soal foto, tapi ekonomi, UMKM, dan daya tarik wisata kota," tutupnya.

Tulisan 'Welcome to Batam' di Bukit Clara bukan hanya sekadar spot foto, melainkan simbol Batam yang sarat makna. Jika pemerintah dan pihak terkait tidak segera mengambil langkah, ikon bersejarah ini dikhawatirkan akan benar-benar hilang dari peta pariwisata Batam.

Editor: Gokli