Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gas Elpiji 3 Kg Kembali Langka di Batam
Oleh : kli/dd
Senin | 29-10-2012 | 13:10 WIB
LPG-3-kilo.gif Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAM, batamtoday - Warga Batam kembali resah dan bingung lantaran gas elpiji ukuran 3 kilogram bersubsidi kembali langka. Bahkan, kelangkaan ini sudah terjadi satu minggu belakangan.


Ditemui di daerah Sungai Lekop, Sagulung, Senin (29/10/2012), beberapa warga dan perangkat RT/RW mengeluhkan kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg yang semakin hari sulit untuk didapat. Bahkan mereka mengatakan, kelangkaan ini sudah terjadi dalam satu minggu belakangan.  

Parlin Nainggolan, salah satu ketua RW di daerah Sungai Lekop mengatakan, sudah banyak yang mengeluh lantaran sulit untuk mendapat gas elpiji ukuran 3 kilogram. Padahal, di Sungai Lekop terdapat sekitar empat pangkalan gas, namun semua mengalami kekosongan stok.

"Warga mengeluh semua, untuk keperluan memasak saja gas elpiji 3 kilogram sulit untuk didapat. Adapun beberapa pangkalan gas di daerah ini semua pada kosong," katanya.

Kepada warga, pihak pendistribusi gas elpiji 3 kilogram mengaku kelangkaan ini terjadi lantaran pasokan gas dari pertmanina tidak lancar. Sehingga, pendistribusian terhadap warga dikurangi.

"Alasan pendistribusi kepada warga, kelangkaan ini karena pasokan dari Pertamina yang tidak lancar," jelasnya.

Di tempat terpisah, Henry salah satu warga menuding Pertamina tak becus dalam mengurusi distribusi gas elpiji 3 kilogram. Pasalnya, pada tahun 2012 ini sudah dua kali di Batam mengalami kelangkaan.

"Saya rasa Pertamina tak becus dalam mengurusi pasokan gas elpiji terhadap masyarakat. Entah apa yang mereka kerjakan, masa dalam satu tahun bisa langka dua kali," kesalnya.

Informasi yang dihimpun di lapangan, perangkat RT/RW mengadakan pertemuan untuk membahas kelangkaan gas elpiji tersebut. Dimana, perangkat RT/RW akan mempertanyakan langsung terhadap Pertamina, Disperindag dan Pemko Batam terkait kelangkaan gas elpiji 3 kilogram tersebut.

"Perangkat RT/RW sudah berkumpul, langkah kami selanjutnya akan mempertanyakan kelangkaan gas elpiji ini kepada Pertamina, Disperindag dan Pemko Batam," tegas Parlin, ketua RW di Sungai Lekop.

Sejumlah warga Batuampar juga menyampaikan hal yang sama. Ijal, warga Jodoh, misalnya. Ia juga sangat megeluhkan kekosongan gas elpiji di sejumlah agen di Jodoh. Ia mengaku sudah dalam 3 hari terakhir dirinya kesulitan mendapat gas elpiji 3 kg.

"Biasanya kita membeli di SPBU di belakang BCA itu, tapi dalam 3 hari terakhir kosong. Kita sudah cari sampai ke SPBU Pelita, tapi juga kosong. Petugas di SPBU juga mengaku tak mendapatkan pasokan dari Pertamina," ujar Ijal yang mengaku sebagai pedagang tahu tempe itu.