Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia-AS Perkuat Kemitraan Digital untuk Wujudkan Visi Digital Indonesia 2045
Oleh : Redaksi
Kamis | 05-12-2024 | 12:04 WIB
Komdigi-US-ABC.jpg Honda-Batam
Menteri Komdigi, Meutya Hafid, dalam pertemuan dengan US-ASEAN Business Council (US-ABC) di kantor Kemkomdigi, Jakarta. (Foto: Komdigi)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid, menegaskan pentingnya memperkuat kolaborasi strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) di sektor digital.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya mendukung Visi Digital Indonesia (VID) 2045, yang berfokus pada pengembangan ekonomi digital, pemerintahan digital, dan masyarakat digital sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

"Rencana VID bertujuan menangani tantangan era digital sekaligus mengoordinasikan pengembangan berbagai sektor digital secara menyeluruh," ujar Meutya Hafid, dalam pertemuan dengan US-ASEAN Business Council (US-ABC) di kantor Kemkomdigi, Jakarta, Rabu (4/12/2024), demikian dikutip laman Komdigi.

Pertemuan ini dilanjutkan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, yang menyampaikan visi bersama tentang transformasi digital. Menurutnya, kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong Indonesia menjadi negara yang kuat secara digital dan ekonomi.

"Kemitraan strategis ini bertujuan menciptakan ekosistem digital yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan penting," ujar Wamenkomdigi Nezar.

Saat ini, Indonesia bersama AS melalui kerangka kerja ASEAN tengah mengembangkan Komite Koordinasi ASEAN tentang Perdagangan Elektronik dan Ekonomi Digital (ACCED). Komite ini akan memastikan percepatan implementasi Rencana Aksi Kerangka Integrasi Digital ASEAN (DIFAP), termasuk bidang perdagangan digital, pembayaran elektronik, dan kewirausahaan.

Dengan target pertumbuhan ekonomi 8%, kemitraan digital antara Indonesia dan AS diarahkan untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan digital global yang kompetitif. Indonesia juga berperan aktif sebagai negosiator utama di bawah Pilar Perdagangan dalam Ekonomi Digital Kerangka Indo-Pasifik untuk Kemakmuran (IPEF).

"Kami bangga dapat memimpin diskusi dalam kluster ekonomi digital di tingkat internasional. Kerjasama ini mencakup berbagai sektor seperti keamanan siber, infrastruktur digital, hingga kecerdasan buatan (AI)," tambah Nezar.

Dalam pertemuan tersebut, Wamenkomdigi juga memaparkan keberhasilan Indonesia-AS dalam bidang kecerdasan buatan, seperti melalui Lokakarya Peta Jalan AI Bertanggung Jawab ASEAN yang diselenggarakan di Jakarta pada Juni 2024. "Inisiatif ini menegaskan pentingnya pengembangan AI yang etis dan bertanggung jawab untuk membentuk ekonomi digital yang berkelanjutan," ungkap Nezar.

Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Sekretaris Jenderal Kemkomdigi Mira Tayyiba, Wakil Presiden Senior US-ABC Brian D McFeeters, serta perwakilan perusahaan teknologi global seperti Apple, Meta, IBM, Intel, dan Netflix. Mereka menyatakan komitmen untuk terus mendukung transformasi digital Indonesia melalui berbagai investasi dan kolaborasi strategis.

Kolaborasi antara Indonesia dan AS di sektor digital diharapkan tidak hanya memperkuat hubungan bilateral tetapi juga membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berdaya saing global.

Editor: Gokli