Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kalapas Narkotika Tanjungpinang Pantau Program Ketahanan Pangan Warga Binaan
Oleh : Devi Handiani
Rabu | 04-12-2024 | 17:44 WIB
Lapas-Narkotika1.jpg Honda-Batam
Program Ketahanan Pangan Warga Binaan Lapas Narkotika Tanjungpinang. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Narkotika Tanjungpinang, Bejo, secara aktif memantau jalannya program ketahanan pangan di lapas yang melibatkan pemeliharaan tanaman sayuran dan budidaya ikan air tawar.

Program ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus memberikan pembekalan keterampilan kepada warga binaan.

Saat kunjungan, Kalapas memeriksa proses pemeliharaan tanaman seperti sawi dan kangkung yang tumbuh subur di lahan lapas.

"Program ini tidak hanya mendukung kebutuhan pangan, tetapi juga membekali warga binaan dengan keterampilan yang berguna ketika mereka kembali ke masyarakat," ujar Bejo, Rabu (4/12/2024).

Ia menekankan pentingnya menjaga kualitas hasil pertanian agar sesuai dengan standar dan jadwal panen yang ditentukan.

Selain itu, Kalapas juga memantau budidaya ikan lele yang dikelola secara intensif oleh warga binaan. Dalam kunjungan tersebut, ia memberikan apresiasi atas perkembangan yang dicapai, termasuk efisiensi pengelolaan kolam dan keberhasilan warga binaan dalam menjaga kesehatan ikan. Program budidaya ini diharapkan dapat mendukung kebutuhan pangan internal lapas serta memberikan pengalaman kerja nyata kepada para warga binaan.

Lapas Narkotika Tanjungpinang terus memanfaatkan lahan yang ada untuk kegiatan produktif seperti bercocok tanam dan budidaya ikan sebagai bagian dari pembinaan warga binaan. Kegiatan ini sejalan dengan arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk meningkatkan kontribusi lapas dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

"Keberhasilan program ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pembinaan dan pemberdayaan dapat menghasilkan manfaat yang besar, tidak hanya bagi warga binaan tetapi juga untuk masyarakat luas," tutup Bejo.

Langkah inovatif ini diharapkan dapat terus dikembangkan, menjadi inspirasi bagi lapas lain di Indonesia, dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan.

Editor: Yudha