Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Stabilitas Ekonomi dan Pariwisata Kepri, Inflasi Terkendali serta Wisnus Menguat
Oleh : Redaksi
Selasa | 03-12-2024 | 13:24 WIB
BPS-Bappeda-Kepri.jpg Honda-Batam
Kepala BPS Kepri, Margaretha Ari Anggorowati saat rapat koordinasi dengan Bappeda Kepri. (Pemprov Kepri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memaparkan perkembangan ekonomi dan pariwisata daerah sepanjang November 2024 dalam konferensi pers di Kantor BPS Kepri, Senin (2/12/2024).

Kepala BPS Kepri, Margaretha Ari Anggorowati, menjelaskan tren inflasi, nilai tukar petani, transportasi, serta sektor pariwisata yang menjadi indikator kunci perekonomian wilayah.

Pada November 2024, Kepri mencatat inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,89 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 106,63. Kota Batam mencatat inflasi tertinggi di provinsi ini sebesar 2,04 persen (IHK 106,98), sementara inflasi terendah terjadi di Tanjungpinang dengan angka 0,97 persen (IHK 105,00). Kabupaten Karimun mencatat inflasi sebesar 1,75 persen (IHK 105,74).

Margaretha menyebutkan, kenaikan harga pada delapan kelompok pengeluaran menjadi pendorong inflasi y-on-y, termasuk:

  • Makanan, Minuman, dan Tembakau: naik 1,37%
  • Pakaian dan Alas Kaki: naik 2,51%
  • Kesehatan: naik 4,24%
  • Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya: naik signifikan 8,57%
  • Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga: naik 2,68%
  • Transportasi: naik 2,27%
  • Rekreasi, Olahraga, dan Budaya: naik 0,44%
  • Penyediaan Makanan dan Minuman di Restoran: naik 1,41%.

Namun, terdapat penurunan harga di tiga kelompok pengeluaran:

  • Pendidikan: turun 1,84%
  • Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan: turun 0,09%
  • Perlengkapan Rumah Tangga: turun 0,14%.

Inflasi month to month (m-to-m) tercatat sebesar 0,24 persen, dengan IHK naik dari 106,38 pada Oktober menjadi 106,63 pada November. Sementara itu, inflasi year to date (y-to-d) mencapai 1,41 persen.

Nilai Tukar Petani (NTP) Kepri tercatat sebesar 103,72, mengalami penurunan sebesar 0,04 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Begitu pula Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) yang turun 0,05 persen menjadi 104,00.

Pada sektor transportasi, jumlah penumpang angkutan udara domestik turun 4,80 persen menjadi 164.273 orang, sedangkan angkutan laut domestik turun 2,38 persen menjadi 322.236 orang pada Oktober 2024. Volume bagasi dan barang domestik juga turun 2,53 persen, dari 2.347,41 ton pada September menjadi 2.288,08 ton.

Di sektor pariwisata, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kepri pada Oktober 2024 turun 3,66 persen dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 137.999 kunjungan. Namun, secara tahunan, angka ini meningkat tajam sebesar 29,68 persen dibandingkan Oktober 2023.

Kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) justru menunjukkan peningkatan signifikan. Pada periode Januari-Oktober 2024, tercatat 2.838.778 perjalanan wisnus, naik 54,01 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang juga meningkat, mencapai 55,66 persen pada Oktober, naik 1,60 poin dari September.

Margaretha menilai kondisi ekonomi Kepri tetap stabil meskipun beberapa sektor mengalami penurunan. "Inflasi tetap terkendali, dan pariwisata menjadi sektor unggulan yang mendukung pemulihan ekonomi daerah, terutama dengan meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara," ujarnya, demikian dikutip laman Pemprov Kepri, Senin (2/12/2024).

Peningkatan signifikan di sektor pariwisata domestik diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis keberlanjutan di Kepulauan Riau.

Editor: Gokli