Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kepri Jadi Tulang Punggung Transportasi Udara melalui Komersialisasi Pesawat Karya Anak Bangsa
Oleh : Redaksi
Senin | 25-11-2024 | 17:24 WIB
Ansar-N219.jpg Honda-Batam
Pertemuan Gubernur Ansar bersama Deputi Ekonomi Bappenas sekaligus Plt. Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti, dan Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Wahyu Wijayanto di Ruang Kerja Gubernur Kepulauan Riau, Dompak, Tanjungpinang. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinag - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) meluncurkan inisiatif besar untuk meningkatkan konektivitas wilayah Kepri. Upaya ini diwujudkan melalui rencana operasional pesawat N219, pesawat karya anak bangsa, yang dirancang untuk menjawab tantangan transportasi udara di daerah kepulauan seperti Kepri.

Inisiatif ini tercipta dari hasil pertemuan Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad yang didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau Adi Prihantara dengan Deputi Ekonomi Bappenas sekaligus Plt. Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti, dan Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Wahyu Wijayanto di Ruang Kerja Gubernur Kepulauan Riau, Dompak, Tanjungpinang, Senin (25/11/2024).

Pertemuan ini menegaskan pentingnya percepatan pembangunan transportasi udara berbasis lokal untuk mendukung transformasi ekonomi nasional dan konektivitas daerah terpencil.

Pesawat N219, hasil karya PT Dirgantara Indonesia, merupakan pesawat multiguna berkapasitas 19 penumpang dengan kemampuan lepas landas di landasan pendek, bahkan yang tidak beraspal. Pesawat ini sangat sesuai untuk wilayah Kepri yang memiliki ratusan pulau terpencil dan terbatasnya akses transportasi udara.

"Karya anak bangsa ini sangat membantu menyelesaikan tantangan konektivitas. Pesawat ini mampu menjangkau rute-rute strategis seperti Tanjungpinang ke Letung atau Tambelan dengan kapasitas hingga 15 penumpang," ucap Gubernur Ansar.

Gubernur Ansar juga menyoroti harga pesawat yang lebih kompetitif dibandingkan pesawat lain, memberikan peluang besar untuk memperluas akses transportasi udara dengan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat.

Kepulauan Riau memiliki posisi strategis yang menjadi penghubung antara Sumatra dan negara-negara tetangga. Wilayah seperti Meranti dan Karimun sering menjadi pusat interaksi, namun keterbatasan akses transportasi menjadi kendala mobilitas masyarakat. Pesawat N219 diharapkan mampu mendukung rute-rute penting ini sekaligus mempercepat distribusi logistik, seperti hasil perikanan dari Natuna dan Tambelan, serta mendukung potensi wisata bahari di Letung dan Tambelan.

Rencana pengoperasian pesawat ini mencakup rute-rute strategis seperti Tanjungpinang ke Tambelan, Dabo Singkep ke Batam, dan Letung ke Ranai. Dengan rute ini, waktu tempuh dapat dipangkas secara signifikan, menjadikan transportasi lebih efisien dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Program ini diproyeksikan memberikan multiplier effect besar bagi ekonomi lokal. Berdasarkan analisis PT Dirgantara Indonesia, pengoperasian pesawat N219 di Kepri diperkirakan menambah kontribusi ekonomi hingga Rp 151 miliar per tahun. Hal ini didukung oleh peningkatan jumlah wisatawan yang diproyeksikan mencapai 70.000 penumpang tambahan per tahun melalui penerbangan 38 kali per minggu.

Keberadaan N219 juga diharapkan meningkatkan kunjungan wisatawan ke destinasi seperti Natuna, Letung, dan Tambelan, sehingga memperkuat sektor pariwisata bahari dan budaya.

Gubernur Ansar Ahmad optimistis bahwa program ini tidak hanya meningkatkan konektivitas, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal.

Untuk menjamin keberlanjutan operasional pesawat N219, pemerintah provinsi mengusulkan skema subsidi block seat. Skema ini memungkinkan pemerintah mendukung operator dalam menjaga tarif tiket tetap terjangkau, sambil memastikan operasional pesawat yang konsisten.

"Kami meminta dukungan Kementerian Dalam Negeri untuk memperkuat dasar kebijakan anggaran terkait subsidi ini. Dengan dukungan tersebut, kami bisa memastikan layanan transportasi udara ini terus berjalan dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat," ujar Gubernur Ansar.

Inisiatif ini juga membuka peluang besar bagi pengembangan SDM lokal di sektor penerbangan. PT DI akan memberdayakan putra-putri daerah Kepri melalui pelatihan teknis di fasilitas AMTO PTDI dan ATO operator lokal, menciptakan lapangan kerja baru, serta meningkatkan kapasitas lokal dalam industri penerbangan.

Selain itu, program ini akan meningkatkan kolaborasi dengan penyedia layanan pemeliharaan pesawat (MRO) lokal, sehingga memastikan keberlanjutan layanan dan perawatan pesawat di wilayah Kepri.

Gubernur Ansar Ahmad menegaskan bahwa upaya ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang pemerintah provinsi untuk menyelesaikan tantangan konektivitas di Kepulauan Riau. “Kami berkomitmen memastikan tantangan konektivitas ini terselesaikan dengan solusi nyata. Pesawat N219 adalah bukti kemampuan bangsa kita, sekaligus jawaban atas kebutuhan masyarakat Kepri,” tegasnya.

Dengan kolaborasi strategis antara Pemerintah Provinsi Kepri, Bappenas, dan PT DI, serta dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah pusat, inisiatif ini diharapkan membawa dampak besar bagi kemajuan transportasi, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat Kepulauan Riau. Program ini menempatkan Kepri sebagai pelopor dalam pemanfaatan teknologi karya anak bangsa untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah kepulauan.

Editor: Yudha