Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PLTU Tanjung Kasam Suplai Listrik Batam dan Bintan
Oleh : Dodo
Jum'at | 04-03-2011 | 18:45 WIB

Batam, batamtoday - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Kasam saat ini pembangunannya telah mencapai 30 persen dan siap dioperasikan pada tahun 2012 mendatang untuk memenuhi kebutuhan listrik di Batam dan Bintan.

"Unit I direncanakan ankan beroperasi pada Juni 2012 dan Unit II akan beroperasi pada November tahun yang sama," kata Sriyono D. Siswoyo, Direktur Utama PT. PLN Batam saat melakukan kunjungan ke PLTU Tanjung Kasam pada Jumat, 4 Maret 2011.

Sriyono mengatakan PLTU Tanjung Kasam nantinya akan mampu menghasilkan daya 2x55 Mega Watt  dan dialirkan melalui transmisi dari Batam ke Pulau Ngenang, selanjutnya disuplai ke Tanjung Uban sebanyak 150 Kilo Volt serta 20 Kilo Volt diantaranya disuplai untuk Tanjungpinang.

Daya yang dihasilkan PLTU ini menggunakan bahan bakar utama batu bara yang didatangkan dari Kalimantan Selatan melalui PT. Kideco.

Untuk menjamin ketersediaan batu bara, PT. Kideco akan menyuplai bahan bakar alam tersebut dengan volume untuk digunakan selama tiga bulan guna mengantisipasi terjadinya kelangkaan pasokan batu bara akibat kendala cuaca yang dimungkinkan terjadi.

Sriyono menyebutkan biaya operasional PLTU lebih murah apabila dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan bahan bakar gas mengingat standar mata uang untuk pengadaan kedua bahan bakar itu berbeda.

"Batu bara harganya menggunakan standar mata uang rupiah, sementara gas memakai dollar Amerika sebagai standar mata uang harganya," kata Sriyono.

Sebagai daerah industri dan kawasan ekonomi bebas yang sedang berkembang, Batam memrlukan suplai energi yang cukup besar untuk mendukung kegiatan, terutama bidang ekonomi dan kependudukan yang terus meningkat.

Sriyono menyebutkan rasio elektrifikasi Batam saat ini mencapai 89 persen dengan pertumbuhan pelanggan per tahun mencapai 13 persen dan tertinggi di Indonesia.

Berdasarkan rasio pertumbuhan penduduk dan konsumsi tenaga listrik, Sriyono mengatakan kebutuhan listrik di Batam pada 2011 mencapai 280 Mega Watt dan 310 Mega Watt pada 2012 untuk memenuhi beban puncak kelistrikan.

"Saat ini beban puncak mencapai 250 Mega Watt dan sekitar 304 Mega Watt yang mampu kita pasok dari seluruh pembangkit listrik di Batam,' tukas Sriyono.

Peletakan batu pertama PLTU Tanjung Kasam dilakukan pada 31 Agustus 2010 lalu dengan menelan investasi sebesar US$200 juta dengan pembiayaan yang berasal dari ekuisitas pemilik proyek yakni PT. TJK Power dan pembiayaan dari The Export Import Bank of China.

PT. TJK Power dalam pengerjaan PLTU Tanjung Kasam menggandeng perusahaan energi asal China yakni China Huadian Engineering Company dan mempekerjakan sekitar 100 ekspatriat asal negeri Tirai Bambu itu serta 200 orang tenaga lokal.