Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PT Timah Tbk Hadiri Konferensi Tahunan International Tin Associate di Shanghai
Oleh : Freddy
Senin | 11-11-2024 | 18:44 WIB
Timah-Tbk-Shanghai1.jpg Honda-Batam
Konferensi Tahunan International Tin Associate di Shanghai. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk, Dicky Octa Zahriadi, hadir menjadi speaker pada sesi in conversation with CEOs, bersama dengan Maruano Pero - OMSA, Raj Chg - MMR, Yong Cai - Gaungxi Hauxi, Luke Liu - Yunnan Tin Listed, Huanqun Zhang - Gejiu Qiando, dan dimoderatori oleh John Jonson - CRU Beijing dan Helen Prince - ITA

Perwakilan dari PT Timah Tbk tersebut mengikuti Konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh International Tin Associate (ITA), Asia Tin Week yang dihadiri para pemimpin industri timah global, trader dari berbagai negara termasuk China, Indonesia, Peru, US, UK, dan Malaysia,di Shanghai dari tanggal 6-8 November 2024.

Konferensi tahunan ini mengangkat isu-isu penting seperti market trends, the impact of technology, sustainable development, serta restructuring of the global supply chain. Dalam konferensi tersebut dilakukan diskusi dengan fokus pada isu strategis yang sedang dan akan berpengaruh pada industri timah dalam beberapa tahun mendatang.

"Environmental Social and Governance (ESG) menjadi poin utama yang dibahas, bagaimana para pelaku industri menerapkan dan berkomitmen pada prinsip-prinsip ESG," kata Dicky dalam siaran pers, Senin (11/11/2024).

Lebih lanjut, Dicky menyebutkan bahwa dunia internasional juga menyoroti Indonesia tentang penambangan ilegal, berkaitan dengan kebijakan baru apa yang akan diambil pemerintah untuk membenahi penambangan illegal, sehingga Indonesia dapat secara efektif menerapkan prinsip dan standar ESG di sektor pertambangan timah.

"Dengan pemerintahan dan presiden yang baru, PT TIMAH Tbk percaya bahwa pertambangan Timah di Indonesia akan semakin meningkatkan komitmennya terhadap sustainability terutama penanganan tambang ilegal terkait dengan regulasi dan kebijakannya," ungkapnya.

"Namun untuk itu tentunya perlu bantuan dan dukungan dari pemerintah Indonesia serta transparansi rantai pasok untuk memastikan bahwa seluruh produksi timah berasal dari sumber yang jelas dan bertanggung jawab sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG)," ujarnya menambahkan.

Sebelum sesi berakhir, diumumkan hasil polling dari para peserta konferensi terhadap proyeksi harga timah LME Cash tahun 2025. Peserta sangat optimis harga timah dunia akan terus stabil, ditunjukkan dengan 52% responden optimis harga timah akan stabil di harga $ 30.000 - $ 36.000 per ton.

Ia berharap acara Asia Tin Week 2024 ini dapat mendorong kolaborasi global dalam memajukan industri timah yang berkelanjutan.

"Dengan harapan bahwa pelaku industri timah di seluruh dunia, termasuk Indonesia, dapat memperkuat komitmen mereka terhadap keberlanjutan, transparansi, dan inovasi teknologi dalam memenuhi kebutuhan pasar global," pungkasnya.

Editor: Yudha