Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hasil Survei Liberte Institute, Popularitas Amsakar Achmad Capai 77 Persen
Oleh : Aldy Daeng
Sabtu | 26-10-2024 | 12:24 WIB
AR-BTD-5328-Survei-Liberte-Institute.jpg Honda-Batam
Direktur Eksekutif Liberte Institute, DR (Cand) Indrayadi, dalam diskusi santai bersama media di Hotel Sahid Batam Center, Sabtu (26/10/2024). (Foto: Aldy Daeng/Batamtoday)

BATAMTODAY.COM, Batam - Menjelang Pemilihan Wali Kota Batam, survei terbaru dari Liberte Institute menunjukkan bahwa popularitas Amsakar Achmad sebagai calon Wali Kota mencapai angka 77 persen. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Liberte Institute, DR (Cand) Indrayadi, dalam diskusi santai bersama media di Hotel Sahid Batam Center, Sabtu (26/10/2024).

Indrayadi menjelaskan, ketokohan Amsakar sangat mempengaruhi pandangan publik. "Dalam momen Pilkada seperti ini, ketokohan dan popularitas calon sangat menentukan," ungkapnya.

Amsakar, yang aktif berpartisipasi dalam berbagai acara publik, dinilai semakin dekat dengan masyarakat Batam, yang turut mendongkrak elektabilitasnya.

Keberadaan Li Claudia Chandra sebagai calon Wakil Wali Kota juga memberi dampak positif pada popularitas pasangan ini. Awalnya, nama Li Claudia Chandra dikenal oleh kurang dari satu persen responden, namun sebagai pasangan resmi, elektabilitas mereka kini mencapai 73,5 persen, jauh di atas pasangan pesaing, Nuryanto dan Hardi Hood, yang meraih 20,3 persen. Survei ini juga memperkirakan jumlah pemilih yang golput mencapai 0,3 persen.

Indrayadi mencatat, dukungan tokoh masyarakat di Batam tidak terlalu berpengaruh dibandingkan daerah pedesaan. Ia menyebutkan, "Di perkotaan seperti Batam, pengaruh tokoh lokal terhadap pilihan masyarakat relatif kecil."

Menanggapi dukungan Ustadz Abdul Somad (UAS) untuk Nuryanto, Indrayadi mengatakan bahwa popularitas UAS memang menarik perhatian, tetapi pemilih Amsakar tetap solid. "Acara UAS selalu ramai, tetapi sebagian penggemar UAS juga mendukung Amsakar," jelasnya.

Selain itu, mengenai praktik politik uang yang sering kali mewarnai pemilu, Indrayadi optimis bahwa masyarakat Batam sudah semakin dewasa dan bijak dalam berpolitik. "Di Batam, pengaruh politik uang sangat kecil. Peraturan yang ketat dan ancaman sanksi pidana juga berperan penting dalam meminimalisasi praktik tersebut," pungkasnya.

Editor: Gokli