Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Konsumsi Daging Dunia Turun
Oleh : dd/hc
Rabu | 24-10-2012 | 09:31 WIB

BATAM, batamtoday - Konsumsi daging dunia turun dan produksi melambat akibat bencana kekeringan dan wabah hewani.


Hal ini terungkap dari laporan terbaru Worldwatch Institute (WI) yang dirilis kemarin (23/10/2012). Produksi daging dunia pada 2011 naik 0,8% dari tahun sebelumnya menjadi 297 juta ton dan diperkirakan hanya mencapai angka 302 juta ton pada akhir 2012.

Sebagai perbandingan, pada 2010, produksi daging dunia naik 2,6% dari tahun 2009 dan telah meningkat 20% sejak 2001.

Rekor kekeringan di wilayah bagian barat Amerika Serikat, merebaknya wabah penyakit dan kenaikan harga pangan, menurut para peneliti menjadi penyebab melambatnya produksi daging pada 2011 dan 2012.

Di seluruh dunia, konsumsi daging turun tipis dari 42,5 kilogram (kg) per orang pada 2010 menjadi 42,3 kg pada 2011. Padahal sejak 1995 (hingga 2010), konsumsi daging per kapita secara keseluruhan meningkat 15%, dengan kenaikan konsumsi di negara berkembang mencapai 25% sementara di negara maju hanya naik 2%.

Walaupun perbedaan kenaikan konsumsi per kapita di negara berkembang cukup besar dibanding negara maju, namun konsumsi daging rata-rata penduduk di negara berkembang masih kalah jauh dibanding penduduk di negara maju yaitu 32,3 kg daging dibanding 78,9 kg pada 2011.

Pusat produksi daging dunia juga mengalami pergeseran dari negara maju ke negara berkembang dalam sepuluh tahun terakhir. Pada tahun 2000, misalnya, negara-negara di Amerika Utara memimpin produksi daging dunia dengan angka 13 juta ton disusul Amerika Selatan sebesar 12 juta ton dan Asia, 10 juta ton.

Pada 2011, jumlah produksi daging di Amerika Utara turun 200.000 tons dan langsung diambil alih oleh Amerika Selatan dan Asia, yang masing-masing memroduksi 15 juta dan 17 juta ton daging.

Kekeringan yang meluas dan berkepanjangan di China, Rusia, Amerika Serikat dan wilayah Tanduk Afrika menjadi penyebab melambatnya produksi dan kenaikan harga daging pada 2010 dan 2011.

Sementara kombinasi antara tingginya harga pangan serta merebaknya wabah ternak, termasuk flu burung, menurunkan konsumsi daging pada 2011.

Berdasarkan laporan International Livestock Research Institute tahun ini, penyakit menular dari hewan ke manusia (zoonoses) memakan korban 2,7 juta jiwa di seluruh dunia setiap tahun dan hampir 75% wabah infeksi yang mematikan ini berasal dari hewan dan produk hewan.

Data-data lain yang diperoleh dari penelitian ini adalah produksi daging sapi dan domba mengalami stagnasi pada level 67 juta dan 13 juta ton antara tahun 2010 dan 2011. Dan selama 10 tahun terakhir produksi daging tumbuh hampir 26% di Asia, 28% di Afrika dan 32% di Amerika Utara.

Kekeringan dan kegagalan panen jagung tahun ini di seluruh wilayah AS menurut peneliti akan meningkatkan harga daging sapi antara 4-5% pada 2013 dibanding harga tahun 2010, sementara harga daging unggas akan naik 3–4 % pada periode yang sama.

Menurut data Organisasi Pangan Dunia (FAO) Menghindari mengonsumsi daging setidaknya sekali dalam seminggu bisa mengurangi kebutuhan daging sekaligus meningkatkan ketersediaan daging di pasar domestik dan global.

Saat ini, untuk memroduksi 1 kilogram daging, diperlukan 7 kilogram padi-padian (grain) dan 100.000 liter air. Industri daging menyumbang 18% emisi gas rumah kaca produksi manusia dan mengonsumsi 23% air pertanian.