Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dugaan Korupsi Dana Hibah di KPUD Batam

Tim Seleksi Harus Lebih Selektif dalam Memilih Komisioner
Oleh : hz/dd
Senin | 22-10-2012 | 16:02 WIB
taba-iskandar.gif Honda-Batam
Taba Iskandar, salah satu praktisi hukum di Batam.

BATAM, batamtoday - Taba Iskandar, salah satu praktisi hukum di Batam, mengatakan ke depan perlu adanya seleksi yang ketat terhadap para komisioner di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Batam sehingga tak ada lagi permasalahan yang menimpa seperti saat ini.


Sebab, jika seleksi dilaksanakan dengan baik oleh tim seleksi maka permasalahan yang ada, seperti kasus dugaan korupsi dana hibah di KPUD Batam yang menyeret Hendriyanto sebagai salah satu tersangka, mungkin tak akan terjadi.

"Ke depan, tim seleksi harus bisa lebih selektif dalam memilih komisioner, baik dari segi kualitas dan integritas calon," kata Taba ketika dihubungi batamtoday, Senin (22/10/2012).

Dengan seleksi yang ketat itu, lanjut Taba, dapat diketahui tujuan dari para calon itu apakah benar-benar bekerja dan mengabdi pada negara dan bukan untuk mendapatkan pekerjaan dengan menjabat sebagai komisioner di KPU.

"Jangan seleksi itu hanya dijadikan ajang seleksi untuk mereka memperoleh pekerjaan, namun sebagai untuk mengabdi kepada negara," terangnya.

Selain kasus dugaan korupsi yang terjadi saat ini, masih banyak lagi kecurangan-kecurangan yang dilakukan para komisioner, seperti kecurangan dalam proses perhitungan suara di Pemilu. Bahkan tak hanya KPU, kecurangan itu terjadi mulai dari PPS dan PPK.

"Tim seleksi tak bisa disalahkan, sebab penyalahgunaan jabatan bukan dilakukan pada awal seleksi terhadap mereka (komisioner-red)," tegasnya.

Taba menambahkan, kasus tersebut  terjadi setelah para komisioner ini telah memiliki jabatan. Dengan iming-iming yang diberikan mereka berani melakukan penyalahgunaan jabatan dengan dugaan korupsi dana hibah yang dituduhkan pihak kejaksaan.

"Untuk itu, kedepan track record masing-masing calon komisioner harus lebih ditekankan dalam saat seleksi sehingga kejadian serupa tak terjadi lagi," pungkasnya.