Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hatta Rajasa Buka Rapimnas APKLI

Berdayakan PKL sebagai Mata Rantai Perekonomian
Oleh : hz/dd
Sabtu | 20-10-2012 | 15:44 WIB
hatta-rajasa-pukul-gong.gif Honda-Batam
Hatta Rajasa memukul gong sebagai tanda dibukanya Rapimnas APKLI di Batam.

BATAM, batamtoday - Menko Perekonomian Republik Indonesia, Hatta Rajasa resmi membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI), Sabtu (20/10/2012) pagi, di Komplek PKL Jodoh Boulevard.


Acara Rapimnas ini diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain peresmian kios PKL Jodoh, penganugerahan dewan kehormatan APKLI, penandatanganan perjanjian kerjasama antara APKLI dan Bank BRI dan peluncuran logo primer nasional Koperasi Bintang Lima Indonesia.

Dalam kata sambutannya, Hatta Rajasa mengajak kepada semua untuk memperdayakan PKL, sebab PKL adalah bagian dari mata rantai perekonomian di Indonesia.

"Ada 25 juta PKL tersebar di tanah air  dan merupakan mata rantai dalam perekonomian Indonesia, untuk itu PKL harus diperdayakan," kata Hatta.

Selain itu, lanjut Hatta, pemerintah agar menata keberadaan PKL di masing-masing daerah. Sebab selama ini PKL hanya dijadikan sebagai sasaran penggusuran dan menjadi sampah dalam pembangunan suatu daerah.

"Seharusnya pemerintah daerah harus lebih bisa merangkul PKL dan buka hanya bisa main gusur mereka," terangnya.

Sementara itu, Ketua DPP APKLI, dr Ahli Mahsum mengharapkan agar pemerintah daerah untuk dapat berkoordinasi dengan APKLI dalam menetapkan lokasi PKL di daerah.

"Kami minta dilibatkan dalam penetepan PKL, sebab selama ini tak pernah sama sekali diajak dalam membahas masalah ini dan baru tahu saat terjadi pernggusuran," harapnya.

Ada lima target utama yang akan dicapai dalam Rapimnas ini, antara lain revitalisasi dan modernisasi pengelolaan organisasi, revitalisasi dan moderniasi data informasi, Mengefektifkan model komunikasi, Memperkuat Sistem Usaha serta Memperkuat jaringan, komitmen dan kerjasama.

"Intinya dengan Rapimnas APKLI ini dapat mendorong PKL mandiri dalam menjalankan usahanya," pungkasnya.