Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gelar Demo di DPRD Batam

Peternak Lokal Haramkan Lele dari Malaysia
Oleh : ron/dd
Kamis | 18-10-2012 | 11:34 WIB
demo-para-pertenak-lele-1.gif Honda-Batam
Para peternak lele di Batam saat menggelar unjuk rasa. (Foto: Irw/btd)

BATAM, batamtoday - Ratusan peternak lele Kota Batam yang tergabung dalam Asosiasi pembudidaya ikan air tawar demo kantor DPRD Kota Batam menuntut agar dihentikan penyelundupan lele dari Malaysia karena telah mematikan usaha lele lokal.


Para peternak lele menuntut  penyelundupan lele dari Malaysia ke Batam dihentikan dan pelaku penyelundupan lele diproses secara hukum. Selanjutnya menuntut agar Kepala Dinas KP2K Kota Batam dicopot karena dianggap tidak bisa mengemban tugas.

"Kami beri waktu 7 hari untuk realisasikan tuntutan kami ini. Karena lebih cepat lebih baik," ujar Ray S. Stefan, ketua Asosiasi Kota Batam dalam orasinya, Kamis (18/10/2012).

Sementara itu,  Samjuri, pembina dari paguyuban lele Batam kepada batamtoday mengatakan pada tahun 2011 pemerintah telah mengeluarkan putusan untuk menghentikan impor lele dari Malaysia, namun pada kenyataannya hingga kini masih banyak lele Malaysia yang beredar di pasar. Tentunya hal tersebut akan mematikan usaha ternal lele lokal.

"Lele dari Malaysia dijual murah ke agen dengan harga Rp 7 ribu per kilogram. Namun dijual dipasar sama dengan harga lele lokal, tentunya hal itu merugikan peternak lokal karena pedagang akan beli lele impor dengan harga murah," terangnya.

Selain itu, lele import di Malaysia juga dianggap haram karena makanannya dari kotoran ternak babi dan kotoran ternak ayam. Dan Majelis Ulama Malaysia sendiri telah mengharamkan lele yang di sana.

"Stop lele dari Malaysia. Jelas-jelas Malaysia sudah mengharamkan," ujar Samjuri.

Aksi tersebut ditanggapi oleh anggota DPRD Kota Batam Irwansyah, Edward Brando dan Rekaveni yang mengatakan agar perwakilan dari asosiasi pembudidaya ikan air tawar Kota Batam datang lagi besok untuk melakukan hearing.

"Besok bawa data-data lengkapnya. Akan kita undang pihak terkait yakni KP2K dan Bea Cukai," kata Irwansyah.

Selepas itu, para pendemo meninggalkan gedung DPRD Kota Batam pukul 11.00 WIB.