Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peluncuran Asia Zero Emission Center, Menko Airlangga: Perubahan Iklim Kenyataan yang Mendesak
Oleh : Redaksi
Rabu | 21-08-2024 | 15:04 WIB
AZEC-2.jpg Honda-Batam
Pertemuan Tingkat Menteri AZEC ke-2 di Jakarta, Rabu (21/08/2024). (Kemenko Perekonomian)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Krisis iklim telah menjadi tantangan global yang membutuhkan respons nyata dari seluruh negara untuk mengatasinya. Sejalan dengan hal tersebut, kolaborasi antar negara perlu dikedepankan dalam mencari solusi.

Oleh karena itu, Asia Zero Emission Center, yang merupakan hasil inisiatif bersama dari negara-negara mitra Asia Zero Emission Community (AZEC), telah diresmikan di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri AZEC ke-2 di Jakarta, Rabu (21/08/2024).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendirian Asia Zero Emission Center berangkat dari semangat kolaborasi seluruh pihak dan juga merupakan tindak lanjut atas AZEC Leaders Joint Statement yang disepakati pada Desember 2023 lalu di Tokyo, Jepang.

"Pendirian Asia Zero Emission Center akan menandai tonggak sejarah yang signifikan karena kita secara kolektif berupaya untuk mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan. Kami menyadari bahwa perubahan iklim merupakan kenyataan yang mendesak, yang menuntut tindakan cepat dan tegas dari semua negara," tutur Menko Airlangga, demikian dikutip laman Kemenko Perekonomian.

Lembaga ini nantinya akan berperan sebagai tempat bertukar informasi, pengkajian kebijakan dan proyek, serta membantu negara-negara AZEC dalam mengembangkan visi, peta jalan, serta kebijakan transisi energi. Dengan menggabungkan peran Pemerintah, pemimpin industri, dan para ahli, lembaga ini akan menjadi pusat pengetahuan dan inovasi dari berbagai pemangku kepentingan.

Menko Airlangga juga menambahkan bahwa lembaga ini juga akan memainkan peranan penting terhadap perkembangan energi terbarukan, efisiensi energi, hingga praktek-praktek keberlanjutan di berbagai sektor ekonomi. Lebih jauh lagi, dengan berfokus pada pembangunan berkelanjutan dan agenda zero-emission, diharapkan hasil studi dari lembaga ini dapat berperan untuk mengakselerasi kerja sama dan inovasi di Kawasan Asia.

Dalam penutupnya, Menko Airlangga menyampaikan apresiasi kepada seluruh mitra dan pemangku kepentingan atas dedikasi dan kontribusi dalam merealisasikan pembentukan Asia Zero Emission Center. Melalui kerja sama seluruh pihak, masa depan Asia dan dunia yang berkelanjutan dan berketahanan iklim akan dapat diraih.

Pada sesi doorstop, Menko Airlangga menjelaskan terkait rangkaian agenda pertemuan pada 2nd Asia Zero Emission Community (AZEC) Ministerial Meeting and Related Events. Menko Airlangga juga mengungkapkan bahwa Pemerintah akan menunjukkan komitmennya dalam proyek transisi energi ini.

"Ini adalah AZEC Ministerial Meeting yang kedua. Dan kali ini ada shortlist dari 78 proyek di negara Asia yang akan di-support oleh financing dari Jepang, dari JVIC. Dan Indonesia mempunyai shortlist terbesar, yaitu 34 proyek. Nah proyek yang masuk di dalam Asia Zero Emission Community ini sebuah proyek yang dibidani oleh Indonesia dan Jepang. Oleh karenanya, dalam Pertemuan Tingkat Menteri tadi, saya juga menyampaikan hal-hal yang menjadi prinsip, yaitu tentu mendorong transisi energi ini bisa berjalan, kemudian sustainability bisa juga terjaga," ujar Menko Airlangga.

Turut hadir pada kesempatan tersebut antara lain Minister of Economy, Trade and Industry of Japan Ken Saito, President of ERIA Tetsuya Watanabe, State Minister of Environment, Japan Tetsuya Yagi, Minister of Manpower Singapore Tan Shiliong, Secretary General of ASEAN Kao Kim Hun, Menteri Investasi Rosan Perkasa Roeslani, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi, Juru Bicara/ Kepala Biro KLIP Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, dan Staf Khusus Kemenko Perekonomian Irfan Wahid.

Editor: Gokli