Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Layanan Pemerintah Terintegrasi Segera Terwujud, Jokowi: Kita Sudah Punya INA DIGITAL
Oleh : Redaksi
Sabtu | 17-08-2024 | 12:44 WIB
INA-DIGITAL.jpg Honda-Batam
Presiden RI, Joko Widodo, saat menyampaikan Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan di DPR/MPR, Jumat (16/8/2024). (KemenPANRB)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - INA DIGITAL menjadi salah satu yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan Sidang Tahunan di DPR/MPR.

Ia menyebutkan bahwa INA DIGITAL untuk mempercepat terwujudnya layanan digital pemerintahan yang terintegrasi.

"Di sektor teknologi dan digitalisasi kita juga patut bersyukur, untuk pertama kalinya, kita memiliki INA DIGITAL. Sebuah digitalisasi layanan pemerintah yang terintegrasi untuk mempercepat dan mempermudah layanan bagi masyarakat," ujar Presiden, Jumat (16/08/2024), demikian dikutip laman KemenPANRB.

INA DIGITAL telah diluncurkan presiden pada 27 Mei 2024. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengatakan INA DIGITAL merupakan lembaga yang bertugas menggerakkan keterpaduan layanan digital pemerintah yang selama ini tersebar di ribuan platform/aplikasi.

"INA DIGITAL ini menjadi langkah percepatan pemerintah dalam melakukan transformasi layanan digital pemerintahan Indonesia," ujar Anas.

Anas menekankan beberapa layanan prioritas akan dipadukan dalam portal yang terintegrasi. Sembilan layanan prioritas yang akan diinteroperabilitaskan meliputi sektor pendidikan, kesehatan, bantuan sosial, layanan kepolisian, layanan aparatur negara, pembayaran digital, identitas digital, identital digital dasar, dan satu data.

"Presiden menyampaikan tidak boleh ada lagi proses berbelit meskipun sudah memanfaatkan teknologi. Kita sudah punya banyak aplikasi, tapi justru membuat masyrakat bingung. Untuk itu, INA DIGITAL ini akan mengintegrasikan layanan-layanan tersebut," ujar Anas.

Selama ini, lanjut Anas, ketika warga butuh layanan A, maka harus mengunduh aplikasi instansi A dan mengisi data di aplikasi tersebut. Lalu ketika warga perlu layanan B, maka harus mengunduh aplikasi B dan kembali mengisi data. Prosesnya berulang. Padahal ada ribuan layanan dengan ribuan aplikasi. Yang terjadi, teknologi bukannya mempermudah, malah mempersulit warga.

Pemerintah bertekad menghadirkan satu portal pelayanan publik dan portal administrasi pemerintahan yang menjadi rujukan untuk menjawab kebutuhan masyarakat. INA DIGITAL tengah melakukan percepatan untuk menghadirkan portal ini berkolaborasi dengan kementerian/lembaga.

Editor: Gokli