Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Silaturahmi dalam Moderasi Beragama, Rafiq: Jangan Mudah Terprovokasi Berita Hoax
Oleh : Redaksi
Jumat | 19-07-2024 | 19:04 WIB
Bakomubin1.jpg Honda-Batam
Bupati Karimun Aunur Rafiq sebagai narasumber dalam kegiatan Bakomubin Kabupaten Karimun. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia (Bakomubin) Kabupaten Karimun menggelar acara silaturahmi dalam moderasi beragama di Hotel Aston Karimun, Jumat (19/7/2024).

Kegiatan yang dihadiri Bupati Karimun Aunur Rafiq ini diikuti para mubaligh, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda.

Bupati Karimun, Aunur Rafiq yang menjadi narasumber menyampaikan bahwa selama terbentuknya Kabupaten Karimun, keamanan dan kerukunan antar umat beragama sangat terjaga dengan baik termasuk juga antar suku.

"Kerukunan antar sesama, saling menghargai perbedaan agama,suku, ras dan antar golongan sudah terwujud 25 tahun lalu sejak terbentuknya Kabupaten Karimun," ujar Rafiq.

Aunur Rafiq mengungkapkan, bahwa selama ini tidak ada terjadinya gejolak yang mengganggu kamtibmas dan untuk itu masyarakat harus bijak dalam menggunakan media sosial (medsos). Apalagi menjelang Pilkada 2024 mendatang, biasanya kerap memunculkan beragam dinamika melalui sarana informasi yang memuat unsur hoaxs.

"Hindari informasi yang bisa menimbulkan keresahan, kita setuju bahwa lintas suku, ras dan agama sepakat memperkuat agar tidak terprovokasi terhadap berita-berita hoaks," pungkasnya.

Aunur Rafiq menambahkan selain itu perlu penguatan dalam bidang ilmu keagamaan diyakini akan mampu meredam segala informasi yang berisi hasutan di tengah-tengah masyarakat lewat sosial media. Termasuk juga tidak menyebar luaskan informasi yang belum tentu kebenarannya, sehingga tidak timbul dampak negatif, meskipun isu negatif yang mengemuka pada momen Pilkada cukup sulit untuk dibendung.

"Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan, terutama kesadaran dalam menggunakan sosial media," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Karimun AKBP Fadli Agus menyatakan, persatuan sangat diperlukan antar umat beragama, ras dan suku karena terjadinya gangguan Kamtibmas disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat sehingga pentingnya dilakukan sosialisasi dan edukasi agar tidak menimbulkan gangguan keamanan.

"Kita adalah orang yang sama-sama bertanggung jawab terhadap ketertiban, keamanan, kondusivitas daerah dan negara. Dalam hal ini tidak hanya peran pemerintah atau aparat saja," tutup Kapolres.

Editor: Yudha