Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ubah Sampah Jadi Bernilai Ekonomi, Marlin Agustina Buka Pelatihan Pilah Sampah
Oleh : Redaksi
Senin | 15-07-2024 | 08:04 WIB
AR-BTD-5166-Marlin-Agustina.jpg Honda-Batam
Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina saat membuka Pelatihan Pilah Sampah di Aula Kelurahan Setokok Batam, Jumat (12/7/2024). (Foto: Humas Pemko Batam)

BATAMTODAY.COM, Batam - Wakil Gubernur Kepulauan Riau, sekaligus Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP- PKK) Kota Batam, Marlin Agustina membuka Pelatihan Pilah Sampah di Aula Kelurahan Setokok, Jumat (12/7/2024).

Pelatihan dilakukan dalam rangka meningkatkan pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga untuk menjadi bernilai ekonomis.

Kegiatan ini, mengusung tema "Pengelolaan Sampah Organik melalui Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF) Dalam Rangka KIE Pengurangan Sampah" bersama tim penggerak PKK Kota Batam.

Dalam kesempatan tersebut Marlin mengatakan bahwa pelatihan pilah sampah ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya. Dari kegiatan ini, sudah banyak masyarakat yang telah mendapatkan dampak ekonomi dari sampah.

Termasuk Marlin Agustina sendiri yang telah mengumpulkan hingga puluhan juta di rekening bank sampah dari hasil pilah sampah.

"Ini saya kumpulkan dari sampah rumah tangga yang saya pilah-pilah. Seperti botol minuman dan botol-botol lainnya. Alhamdulillah memberikan dampak ekonomi yang uangnya bisa saya gunakan untuk kegiatan sosial di masyarakat," ujar Marlin.

Untuk itu, Marlin mengajak masyarakat di Kelurahan Setokok untuk bisa serius mengikuti pelatihan ini dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan. Dimana, dalam pelatihan pilah sampah ini, masyarakat akan dikenali dengan budidaya maggot.

Maggot sendiri merupakan larva lalat tentara hitam atau black soldier fly (BSF) berukuran antara 0,3 cm sampai 1,5 cm. Maggot tidak membawa patogen dan tidak memiliki gigi, sehingga tidak menularkan penyakit.

Sumber makanan Maggot adalah sampah dapur, sampah pasar berupa sayur dan buah, hingga sampah organik pabrik. Belakangan maggot makin populer untuk pakan ternak, seperti burung, ayam, bebek, bahkan ikan.

Setiap, 10.000 ekor maggot, mampu mengurai habis sampah organik sebanyak 1 kg dalam sehari. Sehingga budidaya Maggot akan membantu persoalan menumpuknya sampah sekaligus menjadi peluang untuk menambah pemasukan bagi masyarakat.

"Dari budidaya Maggot ini, tidak hanya membantu pemerintah mengurangi sampah, tapi juga bisa menambah penghasilan bapak dan ibu kedepannya," tutup Marlin.

Editor: Dardani