Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Presiden Segera Tandatangani Perpres Satgas Pemberantasan Judi Online
Oleh : Redaksi
Kamis | 13-06-2024 | 11:16 WIB
budie_arie_menkominfo.jpg Honda-Batam
Menkominfo Budi Arie di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (14/6/2024) (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Satgas Pemberantasan Judi Online segera ditandatangani Presiden Joko Widodo. Nantinya, satgas tersebut akan diketuai oleh Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dan wakil ketua Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

"Dalam waktu yang tidak terlalu lama, Satgas Pemberantasan Judi Online akan ditandatangani oleh presiden, karena saya sebagai menteri sudah paraf. Tadi sebelum ke sini saya sudah paraf. Ketuanya Pak Menko Polhukam, wakilnya Pak Menko PMK, saya ketua harian bidang pencegahan, Pak Kapolri ketua harian bidang penegakan hukum. Sebentar lagi, nanti akan diumumkan secara resmi. Saya sudah paraf, jadi prosedurnya tinggal Presiden, sudah selesai secara administratif," kata Menkominfo Budi Arie di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (14/6/2024).

Budi mengatakan, meskipun Satgas Pemberantasan Judi Online baru akan dibentuk secara resmi, pemerintah sudah sejak lama melakukan penindakan terhadap praktik tersebut.

Sementara itu, Menko PMK Muhadjir mengatakan bahwa Kemenko PMK nantinya akan berperan dalam pemebenahan dari segi dampaknya.

"Ya kita sudah banyak memberikan advokasi mereka yang korban judi online ini. Misalnya kemudian kita masukan di dalam DPKS sebagai penerima bansos ya. Kemudian mereka yang mengalami gangguan psikososial, kemudian kita minta Kemensos untuk turun untuk melakukan pembinaan dan memberi arahan," kata Muhadjir kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta.

Sebelumnya, Presiden Jokowi secara tegas mengingatkan masyarakat agar tidak berhubungan dan melakukan judi secara online maupun offline.

"Jangan judi. Jangan berjudi baik secara offline maupun online. Lebih baik kalau ada rezeki, ada uang itu ditabung atau dijadikan modal usaha," tegas Presiden melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (12/6/2024).

Jokowi menyoroti dampak negatif yang ditimbulkan akibat praktik judi, mulai dari kehilangan harta benda, perpecahan keluarga, hingga meningkatnya tindakan kejahatan, dan kekerasan yang terjadi di masyarakat.

"Sudah banyak terjadi, karena judi harta benda habis terjual, karena judi suami istri bercerai, karena judi melakukan kejahatan, melakukan kekerasan, bahkan tidak sedikit yang menimbulkan korban jiwa. Judi itu bukan hanya mempertaruhkan uang, bukan hanya sekadar gim atau iseng-iseng berhadiah, tetapi judi itu mempertaruhkan masa depan, baik masa depan diri sendiri masa depan keluarga dan masa depan anak-anak kita," tegas Jokowi.

Ia mengatakan bahwa judi online bersifat lintas negara, lintas otoritas, sehingga pertahanan yang paling penting dilakukan adalah pertahanan terhadap diri sendiri.

"Oleh karenanya, saya mengajak seluruh tokoh agama tokoh masyarakat, masyarakat luas untuk saling mengingatkan, saling mengawasi, dan juga melaporkan jika ada indikasi tindakan judi online," ungkap dia.

Briptu Rian menjadi korban kekerasan oleh istrinya yang membakarnya karena masalah gaji ke-13. Briptu Fadhilatun Nikmah, yang bertugas di SPKT Polres Mojokerto, sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dijebloskan ke tahanan Polda Jatim.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto mengatakan, salah satu motifnya adalah dipicu kegemaran korban yang suka main judi online.

Editor: Surya