Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

KBRI Bangkok dan KRI Songkla Repatriasi 32 Nelayan Lintas Batas Asal Aceh
Oleh : Redaksi
Senin | 03-06-2024 | 11:24 WIB
0306_NELAYAN-LINTAS-BATAS_03493419348.jpg Honda-Batam
Proses pemulangan 31 orang nelayan lintas batas asal Aceh dari Bangkok ke Kuala Namu pada Jumat (31/05/2024). (Kemlu)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - KBRI Bangkok dan KRI Songkhla telah melakukan penanganan kasus, pendampingan serta repatriasi 32 orang nelayan lintas batas asal Aceh dari Bangkok ke Kuala Namu pada Jumat (31/05/2024).

Saat ketibaan di Bandara Kuala Namu, telah dilakukan pula serah terima penanganan kepada Direktorat Pelindungan WNI, Kementerian Luar Negeri.

"Para nelayan lintas batas tersebut selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam untuk pemulangan ke daerah asal masing-masing," tulis Kemlu, dalam laman resminya, Sabtu (1/6/2024).

Ke-32 nelayan tersebut merupakan bagian dari total 40 nelayan lintas batas dari tiga kapal nelayan yang ditangkap oleh otoritas Thailand di Laut Andaman, Provinsi Phuket, Thailand pada 8 Oktober 2023. Mereka dikenakan tuduhan pelanggaran UU Perikanan Thailand B.E.2558 (2015) antara lain melakukan penangkapan ikan tanpa izin atau illegal fishing.

Sebanyak 35 orang nelayan lintas batas tersebut telah dibebaskan dari Penjara Phuket pada tanggal 26 April 2024 setelah selesai menjalankan hukuman dan kemudian ditransfer ke Pusat Tahanan Imigrasi Bangkok. Dua orang di antaranya telah direpatriasi ke Indonesia pada tanggal 26-29 April 2024 karena kondisi kesehatannya dan satu orang masih dalam penyelesaian otoritas imigrasi Thailand dan diharapkan akan segera direpatriasi dalam waktu dekat.

"Adapun 5 orang lainnya masih menjalani hukuman di penjara Phuket," tulius laman Kemlu.

Sepanjang tahun 2024, tercatat total 69 kasus penangkapan nelayan lintas batas yang tertangkap di Laut Andaman, dimana 30 diantaranya telah difasilitasi pemulangannya oleh Konsulat RI Songkhla. Saat ini masih terdapat 6 nelayan yang menjalani hukuman di Thailand.

Editor: Gokli