Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menhan Spanyol Sebut Perang Gaza Bentuk Genosida yang Nyata
Oleh : Redaksi
Minggu | 26-05-2024 | 11:34 WIB
menhan_spaonyol-afp.jpg Honda-Batam
Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles (Foto: AFP)

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles mengatakan perang di Gaza, Palestina sebagai bentuk genosida yang nyata. Dia menyerukan agar konflik ini segera diakhiri.

Dilansir Reuters, Minggu (26/5/2024), hubungan antara Israel dan Spanyol memburuk menyusul keputusan Madrid untuk mengakui negara Palestina.

Reuters tidak dapat segera menghubungi pejabat Israel untuk memberikan komentar pada hari Sabtu (26/5/2024), hari Sabat Yahudi.

Israel dengan tegas menolak tuduhan yang dilontarkan Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ) bahwa mereka melakukan genosida terhadap warga Palestina.

Israel mengatakan bahwa mereka melancarkan perang terhadap kelompok militan Hamas yang menyerang pada 7 Oktober.

Adapun pernyataan Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles terkait genosida di Gaza ini muncul dalam wawancara dengan televisi pemerintah TVE.

Komentarnya ini senada dengan komentar Wakil Perdana Menteri Spanyol Yolanda Diaz yang awal pekan ini, yang juga menggambarkan konflik Gaza sebagai genosida.

"Kita tidak bisa mengabaikan apa yang terjadi di Gaza, yang merupakan genosida nyata," kata Robles dalam wawancara tersebut.

Dia juga mengatakan pengakuan Madrid atas Palestina bukanlah sebuah tindakan melawan Israel.

Dia menambahkan bahwa pengakuan tersebut dirancang untuk membantu 'mengakhiri kekerasan di Gaza'.

"Ini tidak melawan siapapun, ini tidak melawan negara Israel, ini tidak melawan Israel, yang merupakan orang-orang yang kami hormati," katanya.

Invasi Israel di Gaza telah menewaskan hampir 36.000 warga Palestina. Data berdasarkan data pejabat kesehatan Gaza. Selain itu, invasi juga menghancurkan sebagian besar wilayah kantong tersebut.

Spanyol, bersama dengan Irlandia dan Norwegia, minggu ini mengumumkan bahwa mereka akan mengakui negara Palestina pada tanggal 28 Mei. Pengakuan ini memicu kemarahan Israel.

Editor: Surya