Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kuliner Nusantara Indonesia Semakin Marak di San Francisco Bay Area
Oleh : Redaksi
Senin | 20-05-2024 | 15:24 WIB
NUSA.jpg Honda-Batam
Restoran bernama NUSA, UMKM rintisan diaspora Indonesia di wilayah San Francisco Bay Area. (Kemlu)

BATAMTODAY.COM, San Francisco - Kabar baik khususnya bagi pencinta kuliner Indonesia di wilayah San Francisco Bay Area.Kini telah berdiri sebuah restoran bernama NUSA, UMKM rintisan diaspora Indonesia yang menjual beragam masakan dan aneka jajanan pasar khas Nusantara pada Rabu (15/5/2024).

"Dengan bangga, kami secara resmi membuka restoran Indonesia di Emeryville, San Francisco Bay Area.Selamat kepada Ibu Jennifer Huangatas pembukaanbisnis makanan dan aneka kue bersama NUSA, semogasenantiasa sukses dan menjadimakananfavorit bagi masyarakat lokal," ungkap KonjenRI San Francisco,PrasetyoHadi, padaGrand OpeningNUSA diPasar PublikEmeryville, tanggal 15 Mei 2024,yang dilanjutkan pemotongan pita bersamaCourtney Welch, Wali KotaEmeryville,sertadihadiriberbagaimitra bisnis kuliner, demikian dikutip laman Kemlu.

"Makanan Indonesia dikenal memiliki kualitas rasa yang baik, lezat, dan khas," ujar Wali Kota Courtney.

Pihaknya menyampaikan pula ucapanselamat kepada NUSAsekaligus berharapsemoga bisnis kulinernyaterus berkembang dan semakin diminati berbagai kalangan masyarakat Emeryville dan California.

Kiprah NUSA dalam bisnis kuliner sudah tidak asing lagi.Sejakpertama kalimerintis bisnisnya tahun2013,Jennifer meluncurkan '1000 Layer Bakery' ataulapislegit --sebuahbisnis makanan rumahan yangfokus padajasa katering bagipara pekerjaprofesional di perusahaan-perusahaan teknologi seperti Apple, Google,dan Dropbox diSiliconValley. Usaha kecil kuliner tersebut kemudian berubah menjadiNUSApada sekitar tahun 2020 di pasar khusus La Cocina, San Francisco yang menjual anekakue dan jajanan khasIndonesia.

Suasana keceriaan saat peresmianNUSAterlihat pula dari para pengunjung yang menikmatimasakankhas yang dijual sepertilemper, aneka sate, soto ayam,ayam suwir,karedok, tahu dan tempe bacem, danragamjus buah, serta aneka jajanan khas pasar seperti lapis legit, kue lapis, bolu pandan, ketan sarikaya, nastar,hinggalemper.

Keberadaan NUSAtersebut dinilaimenambah kisah suksesusaha makanan rintisandiaspora yangakanturut mempromosikan cita rasa khas Indonesiadi luar negeri. "NUSAtentu saja menambah daftar restoran Indonesia di wilayah Pantai Barat Utara AS, danKJRI San Franciscotentu sajaterus mendorong semakin banyaklagiUMKM kuliner Indonesiayangmanfaatnya bisa langsung dirasakantidak saja oleh masyarakat Indonesia tetapi juga warga lokal AS,"tambahKonjen Prasetyo.

Sementara itu,Dion Lim,wartawan senior dan seorang anchor ABC7 --salah satu media besar di wilayah Pantai Barat AS,terlihat antusias hadir sejak awal dalamGrandOpeningNUSA. "Sekaligus mengucapkanselamat kepadaNUSAdan seluruh diasporaIndonesia yang secara konsisten mendukung UMKMkuliner Asiadi SanFranciscoBay Area," kata Dion Lim.

Baginya, jajanan NUSA tidak hanya memiliki cita rasa tinggi tetapi berbagai menu makanannya juga dikemas cantik dan dihidangkan dengan rapi dan indah dilihat, sehingga membuat konsumen semakin tertarik dengan masakan Indonesia.Acara pembukaanNUSAtersebut rupanya jugadiliput olehbeberapamedia lokal AS lainnya, seperti San Francisco Chronicle dan Public Market Emeryville.

Dengan beroperasinyawarung makanan NUSAdi San Franciscobay Area,makaakan semakin meningkatkan upaya gastrodiplomasi yang kiniterusdigaungkan Pemerintah Indonesia.

Konsul Penerangan Sosial Budaya, Mahmudin Nur Al-Gozaly, menekankan bahwa makananmerupakan bagian dariidentitassebuahbangsasehingga bisnis kuliner lebih dari sekedar tujuan bisnis, yakni dapat meningkatkan citra positif sekaligusmendukung diplomasi ekonomi Indonesia.

"Praktik diplomasi dengan makanan sebagai instrumen utamanyatelah semakinpopuler dibanyak negara, tidak hanya Indonesia. Untuk itu,keberadaan usaha kuliner sebagai bagian dari identitias kultural nasional perlu terus didorong, didukung, dan dipromosikan,sehinggaakanbersaing untukmenarik minat komunitas globalmerasakan cita rasa otentik makanan khas Indonesiayang kaya akan rempah-rempah danitusebagai pintu masuk ketertarikan dunia luar kepada wisata nasional,"imbuhMahmudin.

Editor: Gokli