Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dua Bulan, Siswa SD Negeri 011 Bengkong Sadai Belajar di Lantai
Oleh : hz/dd
Kamis | 04-10-2012 | 13:15 WIB
sdn-011-bengkong-belajar-di.gif Honda-Batam
Suasana kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 11 Bengkong yang muridnya lesehan karena tak ada bangku belajar.

BATAM, batamtoday - Sungguh miris nasib yang dialami oleh siswa-siswa kelas satu SD Negeri 011 Bengkong Sadai. Di saat siswa sekolah lain dapat belajar dengan fasilitas yang  memadai, mereka terpaksa belajar dengan duduk di lantai dikarenakan tempat duduk dan meja belajar tidak ada.


Menurut keterangan Sugiarti, salah seorang guru, aktivitas belajar mengajar dengan duduk di lantai ini telah dijalankan oleh para siswa sejak dua bulan belakangan ini, tepatnya saat masuk tahun ajaran baru 2012/2013.

Fasilitas kelas yang tersedia tak bisa menampung jumlah siswa baru yang masuk pada tahun ajaran baru ini, sebab dari tiga kelas baru yang disediakan pihak sekolah terpaksa menampung lima kelas dikarenakan keterbatasan sekolah di Kelurahan Bengkong Sadai.

"Kita terpaksa melakukan proses belajar mengajar di lantai, hal ini karena meubeler belum ada dan masih menunggu dari Dinas Pendidikan," ujar Sugiarti kepada batamtoday, Kamis (4/10/2012).

Informasi yang kita terima, lanjut Sugiarti, meubeler untuk siswa kelas satu ini masih menunggu proses lelang yang dilaksanakan di Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam.

"Informasi terakhir, bulan November ini dipastikan bangku dan meja belajar sudah datang," lanjutnya.

Sugiarti menambahkan, dari lima kelas baru yang ada, hanya dua kelas yang bisa belajar dengan menggunakan bangku dan meja, sementara tiga kelas lain terpaksa belajar dengan duduk di lantai.

"Kalau di daerah sini ada sekolah lain, kejadian ini tak mungkin terjadi. Sebab, warga sekitar seperti dari Bengkong Swadebi, Bengkong Nusantara, Bengkong YKB dan sekitarnya pada mendaftarkan anak mereka ke sini," terangnya.

Sementara itu, Rini, warga Bengkong yang menyekolahkan anaknya di SDN 011 Bengkong, berharap kepada pemerintah untuk memerhatikan masalah ini untuk dapat segera mendatangkan solusinya.

"Kalau memang ada siswa yang tidak punya kursi, kita sangat kecewa, karena biasanya sekolah pemerintah itu lengkap dengan fasilitas. Kita berharap ditinjau lebih jauh lagi, kenapa siswa tidak punya kursi, terus bagaimana dia belajar," ujar Rini.

Senada dengan yang dikatakan Mansur, orang tua wali murid lainnya mengatakan kejadian yang dialaminya itu sangat memalukan, sebab Kota Batam adalah salah satu kota besar di Indonesia.

"Sebenarnya saya baru sekarang mendapatkan kabar itu, sebelumnya saya tidak tahu, kalau sebagian siswa di sekolah itu ada yang tidak punya kursi waktu belajar. Kalau memang benar kenapa pemerintah membiarkan, itu kan sudah kewajiban pemerintah yang memrogramkan wajib belajar," kesalnya.