Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gunakan Armada Maiden Voyage MV SITC Hakata VOY 2407 N

PT Persero dan BP Batam Buka Rute Baru Direct Call Batam-China di PTK Batu Ampar
Oleh : Aldy
Minggu | 31-03-2024 | 15:05 WIB
bp_batam_rute_china.jpg Honda-Batam
Pembukaan pelayanan rute baru Direct call Batam-China di Terminal Peti Kemas (PTK) Batu Ampar, dengan Armada Maiden Voyage MV SITC Hakata VOY 2407 N (Foto:Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam kolaborasi atau kerjasama dengan PT Persero Batam membuka pelayaran rute baru direct call Batam-China di Terminal Peti Kemas (PTK) Batu Ampar,

Pelayaran langsung atau direct call Batam-China ini menggunakan armada Maiden Voyage MV SITC Hakata VOY 2407 N, yang secara resmi diluncurkan pada Minggu (31/3/2024).

Peluncuran pelayaran perdana tersebut dihadiri langsung oleh Kepala BP Batam Muhammad Rudi, Direktur PT Persero Batam, Arham S Torik, Presiden Direktur SITC Indonesia, Mr Jake Cheng, Deputi 4 BP Batam, Wan Darusallam,dan sejumlah Forkopimda Kota Batam.

Direktur PT Persero Batam Arham S Torik menyampaikan, pelayaran dari Pelabuhan Batu Ampar ke China secara langsung atau direct call ini rutin setiap minggu, atau 4 trip dalam satu bulan.

"Ini akan rutin setiap minggu, untuk perdana dari China, SITC Hakata mengangkut 168 kontainer dan tiba di Batu Ampar siang ini," ujar Arham.

Dijelaskan Arham, untuk kelancaran mobilisasi pelayaran langsung Batam-China, SITC akan mengoperasikan 3 kapal. Pada pelayaran perdana Batam menuju China, SITC Hakata akan mengangkut 100 kontainer milik PT Eco Green.

"Sudah ada 5 perusahaan ekspor yang akan bergabung dalam pelayaran langsung Batam - China, kita berharap, kedepan, Batam akan dilirik oleh semua perusahaan ekspor. Sebab, dengan adanya pelayaran langsung ini, ada pengurangan cost hingga 600 USD, dibanding harus tetap transit ke Singapura," ungkapnya.

Lebih lanjut, Arham memaparkan, PT Persero Batam merupakan, perusahaan turut mengembangkan pelabuhan Batam sejak tahun 1973. Dan sejak Juni 2023, PT Persero Batam bersama BP Batam, menggandeng perusahaan pengelola aset (PPA), tentang kerjasama pembangunan dan pengoperasian terminal peti kemas di pelabuhan batu ampar.

Pada 31 Agustus 2023, ada kerjasama pemanfaatan aset antara BP Batam dan PT Persero Batam dengan jangka waktu 36,6 tahun.

Pada perkembangannya, kata Arham, pada tahap satu, pelabuhan batu ampar telah dioperasikan satu unit STS dan 2 unit HMC untuk melayani bongkar muat peti kemas. Pada 2025 mendatang, atau tahap kedua, akan di datangkan lagi 4 unit STS dan 12 unit pendukung bongkar muat peti kemas lainnya.

"Pada tahap ketiga, pada tahun 2028, terminal peti kemas pelabuhan batu ampar akan bisa melayani 2 juta teus per tahun," ungkap Arham.

Dilokasi yang sama, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menyampaikan, pelayaran langsung dari Batam menuju China ini harus dimanfaatkan dan mendapat dukungan dari semua pihak.

"Menjadikan Batam sebagai hub logistik adalah cita-cita kita bersama, mati semua pemangku kepentingan, untuk bersama-sama menjadikan Batam lebih maju. Hal seperti ini bukan hanya seremonial saja," ucap Muhammad Rudi.

Rudi menjelaskan, pelayaran direct call ini harus disesuaikan manfaatkan oleh pengusaha di bidang ekspor. Sebab dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan, untuk kelancaran pelayanan kapal kontainer Batam - China.

"Ini momen yang harus dimanfaatkan, bagaimana kita menyiapkan barang yang akan diekspor ke China. Saya kira perusahaan lain akan melihat Batam sebagai hub logistik yang sesungguhnya, ditambah lagi bila pelayanan pelabuhan tidak berbelit-belit," ungkap Muhammad Rudi.

Rudi yang juga sebagai Walikota Batam ini menambahkan, pemerintah kota dan BP Batam sudah melakukan hal yang terbaik. Baik dari segi fasilitas pelabuhan, maupun fasilitas infrastruktur pendukung lainnya.

"Kita sudah melakukan hal yang terbaik, untuk target 2 juta teus per tahun di pelabuhan Batu Ampar, saya rasa bukan hal yang sulit. Kedepan, kita akan lihat negara mana lagi yang berpotensi untuk kita lakukan ekspor Langsung," pungkas Muhammad Rudi.

Editor: Surya