Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jaringan Pipa PDAM Belum Tersedia, Developer Mikir Dua Kali Bangun Perumahan di Tanjunguban
Oleh : Harjo
Selasa | 05-03-2024 | 16:04 WIB
sambung-pipa1.jpg Honda-Batam
Proses penyambungan pipa air bersih di Tanjunguban. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Developer yang berniat mengembangkan perumahan di Tanjunguban, Kabupaten Bintan, masih harus berpikir dua kali, untuk mewujudkan niatannya itu.

Bakan karena kurangnya lahan, namun kendala utama bagi para developer itu, belum meratanya jaringan pipa air bersih di Tanjunguban.

Developer yang sudah melakukan pembangunan perumahan, tentunya harus menyediakan sumber air bagi konsumennya. Mereka pun terpaksa harus menyediakan sumur di setiap unit rumah yang dibangun.

Selain menambah biaya pembangunan, keberadaan sumur menjadi sumber air bersih di kawasan perumahan, kurang diminati konsumen. Hal ini pula yang membuat banyak unit rumah di beberapa perumahan belum bisa terjual habis.

"Kita harus buatkan sumur di tiap-tiap rumah. Padahal PDAM sudah ada, tetapi gak bisa disambungkan, karena tidak adanya jaringan pipa yang tersedia. Ini jadi kendala utama bagi developer untuk melakukan pembangunan," keluh salah seorang bos developer kepada BATAMTODAY.COM, Selasa (5/2/2024).

Bos developer yang enggan namanya dipublikasi itu, berharap pemerintah melalui PDAM bisa menyiapkan jaringan pipa air, sebagai penunjang kelancaran pembangunan perumahan untuk masyarakat Tanjunguban.

Menyikapi keluhan itu, Kepala Cabang Perumda Air Minum Cabang Tanjunguban di bawah PDAM Tirta Kepri, Abidin Sach, mengakui beberapa perumahan di Tanjunguban belum teraliri air bersih dari PDAM karena belum tersedianya jaringan perpipaan.

Dikatakannya, pihaknya telah mengajukan 409 sambungan rumah ke pemerintah termasuk beberapa perumahan di Tanjunguban, di antaranya Perumahan Citra Onyx, Perumahan Grand Permai, Perumahan Indunsuri Raya dan kawasan pemukiman di Jalan Eka Bhakti dan Jalan Imam Bonjol.

Ia mengatakan, semula 899 sambungan yang diajukan, tetapi setelah diverifikasi oleh tim menjadi 409 sambungan untuk tiga kelurahan yakni Kelurahan Tanjunguban Kota, Tanjunguban Selatan dan Tanjunguban Utara.

"Saat ini jumlah pelanggan PDAM di Tanjunguban berjumlah 2.758 sambungan. Idealnya bisa sampai 4 ribu sambungan rumah," katanya.

Menurut dia, 4 ribu sambungan itu, seharusnya bisa terlayani dari Waduk Sei Jago di Bintan Utara, dengan kapasitas 40 liter per detik. Waduk itu juga memiliki dua sistem pengaliran yakni sistem gravitasi dan sistem pompa.

"Meski air baku cukup, tetap saja ada kendala, sehingga air dari waduk belum bisa teraliri 24 jam. Salah satunya terdapat kebocoran di sela-sela waduk sehingga 10 liter per detik air terbuang," tutupnya.

Editor: Gokli