Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menteri Keuangan Beberkan 4 Tantangan yang Bebani Ekonomi di 2024
Oleh : Redaksi
Selasa | 20-02-2024 | 18:12 WIB
sri-mulyani4547.jpg Honda-Batam
Menteri keuangan Sri Mulyani

BATAMTODAY.COM, Semarang - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan perekonomian dunia 2024 masih diliputi berbagai ketidakpastian dan tantangan. Terdapat empat faktor yang akan membebani perekonomian 2024.

"Keempat faktor ini memberatkan berbagai proyeksi perekonomian 2024. Seluruh lembaga dunia menyampaikan proyeksi ekonomi tahun 2024 menjadi lemah dan tidak merata," kata Sri Mulyani saat mengisi sesi secara virtual di Rapat Kerja Kemendag 2024 yang diselenggarakan di Padma Hotel Semarang, Jawa Tengah, Selasa (20/2/2024).

Faktor pertama, era suku bunga tinggi yang masih menghantui negara-negara maju. Sri Mulyani mengatakan hal itu menimbulkan reaksi signifikan di bidang finansial selama 2023 dan diperkirakan masih akan dirasakan di semester I-2024 ini.

"Memang ada harapan bahwa 2024 mungkin nanti pada semester II kenaikan suku bunga berhenti atau bahkan terjadi penurunan. Tapi tetap di kuartal I atau semester I-2024, perekonomian dunia masih diliputi oleh situasi higher for longer," ucapnya.

Faktor kedua adalah perubahan iklim. Sri Mulyani menyebut kondisi itu menentukan arah perekonomian dunia, termasuk memberikan berbagai kesempatan ekonomi baru bagi Indonesia.

"Upaya untuk menghindari perubahan iklim memunculkan berbagai kesempatan baru bagi ekonomi Indonesia. Seperti industri kendaraan listrik maupun industri baterai karena ini jadi salah satu yang dianggap mampu mengurangi risiko perubahan iklim," imbuhnya.

Selanjutnya faktor ketiga adalah geopolitik. Sri Mulyani bilang, dunia sangat dipengaruhi oleh eskalasi geopolitik di mana hubungan investasi dan perdagangan sangat dipengaruhi oleh faktor tersebut.

Terakhir, faktor keempat adalah tren digitalisasi. Sri Mulyani mengatakan perkembangan teknologi ke depan akan semakin memberikan dampak bagi ekonomi dan hubungan ekonomi antar negara.

"Apakah itu berhubungan dengan perang yang menggunakan chip atau munculnya AI, serta berbagai konsekuensi di dalam penggunaan sosial media dengan digital teknologi. Sering kita dengar masa depan dari tenaga kerja dan pasar tenaga kerja juga akan sangat dipengaruhi digitalisasi," pungkas Sri Mulyani.

Sumber: detik.com
Editor: Yudha