Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ponky: Ini Bukan Proyek Komersial

TDC For Kids, Totalitas The Dance Company Untuk Anak Indonesia
Oleh : sumantri
Senin | 28-02-2011 | 13:28 WIB
The_Dance_Company.jpg Honda-Batam

The dance Company Ketika Berkunjung ke Batam, beberapa waktu lalu.

Batam, batamtoday - The Dance Company, kumpulan musisi yang telah memiliki fans masing-masing yang kemudian membentuk sebuah group band baru, dengan menegaskan new age sebagai aliran musik mereka, ternyata memilki kepedulian terhadap nasib anak-anak Indonesia yang akhir-akhir ini 'miskin' suguhan lagu anak.

Lewat album special yang mereka dedikasikan untuk anak Indonesia, kuartal ketiga tahun 2010 silam, secara resmi The Dance Company, merelease TDC For Kids. Satu album yang berisikan lagu-lagu anak Indonesia yang dikemas ala The Dance Company. Dalam sebuah Fans Gathering di Batam, beberapa waktu lalu, Ponky, salah satu personel The Dance Company menyatakan, album TDC For Kids bukanlah eksperimen sekumpulan vokalis yang membentuk band ini.

"TDC for Kids merupakan refleksi keprihatinan kami, sebagai musis yang melihat fakta dilapangan bahwa sedikit sekali karya-karya yang pantas untuk di sajikan sesuai dengan jenjang usia anak-anak, maka dari itu, dengan mengkesampingkan aspek komersial The Dance Company ingin punya andil terhadap perkembangan anak-anak Indonesia," ujar Ponky, kepada batamtoday, yang lantas di amini oleh rekan-rekannya yang lain.

TDC For Kids berisi tujuh track yang dikemas dengan genre yang hampir sama disetiap tracknya. Sedikit membosankan barnagkali untuk telinga orang dewasa atau pencinta musik lainnya. Namun sekali lagi, salah seorang personel The Dance Company yaitu Baim mengungkapkan, ini bukanlah proyek mengikuti pasar namun, kontribusi musisi terhadap sajian berkualitas untuk anak-anak.

Coba tengok track pertama, lagu yang berjudul 'Anak Indonesia', memang pernah dipopulerkan oleh Tasya. Lagu anak-anak karya AT. Mahmud ini, memang sangat pas jika dibawakan oleh Tasya, namun ketika The dance Company mencoba menjiwai lagu tersebut, tetap saja kesan dewasanya lekat. Alih-alih lucu yang ada malah terdengar 'beda'.

Lagu-lagu anak seperti tebak suara, coba dengarkan, Lompat Tali, Tamasya, Burung Kutilag dan Bersyukur dan Berdoa, juga telah mendapatkan sentuhan-sentuha musik 'band'. Namunn demikian, The Dance Company, mati-matian mengupayakan agar roh lagu tersebut sebagai lagu anak-anak tetap lekat dan ada. Sebagian pengamat musik, ada yang bilang album ini sebagai "kerjaan Iseng" Ponky cs, namun tak sedikit yang menyebutkan bahwa album berisikann tujuh lagu anak-anak ini sebagai sebuah inovasi ditengah keringnya sajian lagu untuk anak-anak di Indonesia.