Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gudang Solar Berkedok Penampungan Besi Tua Tak Tersentuh Aparat
Oleh : kli/dd
Sabtu | 29-09-2012 | 12:56 WIB

BATAM, batamtoday - Satu lagi gudang solar di daerah Batuaji yang tak tersentuh oleh aparat. Gudang yang berkedok penampungan besi tua itu terletak tak jauh dari SPBU Tanjunguncang. Diduga kuat gudang ini ilegal dan merupakan penampungan solar bersubsidi dari mobil-mobil pelansir maupun hasil kencing mobil angkutan lain.


Tak jauh dari lokasi SPBU Tanjunguncang terdapat dua gudang penampungan besi tua, salah satunya tak punya plang nama dan gudang penampungan solar itu letaknya tepat di dalam gudang besi tua yang bertuliskan BAS-SCRAP. Saat didatangi wartawan, Sabtu (29/9/2012) , di dalam gudang terdapat 10 viber box kapasitas 250 liter dan satu unit mobil Toyota Lite Ace warna putih nomor polisi BP 7403 EX yang sudah dimodifikasi sebagai mobil pelansir.

Salah seorang penjaga gudang, yang mengaku bernama Faizal, mengatakan gudang tersebut baru beroperasi dua bulan terakhir. Namun, saat terjadi penangkapan empat mobil pelansir di Polresta Barelang, solar di dalam gudang tersebut langsung dikosongkan oleh pemiliknya, yang disebut berinisial H, seorang oknum aparat keamanan.

"Gudang ini baru dua bulan bang, miliknya H (sambil menyebut nama sebuah institusi-red). Sekarang sudah kosong, tinggal viber box saja," ungkap Faizal dengan nada lantang.

Pantauan batamtoday di lokasi, 10 viber box itu memang sedang kosong. Tapi, bau solar masih tercium menyengat di lokasi penampungan itu. Seperti pengakuan Faizal, sebelum terjadi penangkapan mobil pelansir oleh Polresta Barelang, gudang tersebut sempat beroperasi.

"Saya hanya penjaga aja di sini, kepala gudangnya bernama Tarigan, itupun sudah kabur tiga hari yang lalu," tambahnya.

Informasi yang dihimpun dari beberapa warga di lokasi, gudang penampungan solar itu kerap disinggahi beberapa truk besar, diduga truk itu membeli solar dari pemilik gudang. Sementara, beberapa mobil pelansir dan mobil-mobil angkutan yang masuk merupakan penimbun solar yang disedot dari beberapa SPBU.

"Yang bawa solar ke gudang itu mobil angkutan, kalau yang beli truk besar. Tapi, terkadang juga ada tanki yang masuk," kata seorang warga yang namanya tak mau disebutkan.

Meskipun gudang itu sekarang tak beroperasi, belum bisa dipastikan bakal tutup dan kemungkin akan beroperasi kembali setelah kasus penangkapan mobil pelansir mulai senyap. Karena, menurut Faizal, gudang itu sudah diketahui banyak pihak, termasuk yang berwenang untuk melakukan penutupan.

"Semua sudah tau kok gudang ini, tak ada yang protes aman-aman saja," ujar Faizal yang sesekali menghubungi seseorang melalui ponselnya.

Saat wartawan keluar dari gudang tersebut, dua unit mobil, masing-masing Mitsubishi Storm warna biru dan sedan warna hitam sempat berhenti di dekat gudang. Namun, kedua mobil itu tak jadi masuk ke dalam dan langsung pergi tanpa diketahui jelas penyebabnya.