Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lantai Bursa Sepi Transaksi

Penutupan Sesi Pertama IHSG Tersandung 0.8 Poin
Oleh : sumantri
Senin | 28-02-2011 | 12:45 WIB
IHSG_Penutupan_Sesi_I_.png Honda-Batam

Akibat banyaknya aksi profit taking (aksi ambil untung-red), IHSG Melemah 0,8 Poin, Bursa Sepi transaksi

Batam, batamtoday - Indeks harga Saham Gabungan (IHSG), tidak saja bergerak fluktuatif, namun tersandung dan turun 0.8 persen, pada penutupan sesi pertama Senin, 28 februari 2011. Pantauan Phillip Securities Batam, terhadap pergerakkan Indeks mendapati pelemahan Indeks dikarenakan sepinya transaksi juga minimnya sentimen positif.

"Selama perdagangan sesi pertama Sein ini, hanya 76 saham yang menguat sementara 97 saham lainnya terkoreksi, dan sisanya 65 saham statis (tidak bergerak-red). Volume transaksi mencapai Rp1,471 milliar dengan nilai perdagangan Rp 1,698 triliun," ungkap Johan Effendi, Branch manager Phillip Securuities kepada batamtoday, yang dikonfirmasi melalui ponsel, Senin 28 Februari 2011.

Meski sempat naik tipis 5,983 poin (0,17%) ke level 3.449,513, namun banyaknya profit taking (aksi ambil untung-red), memaksa indeks kembali terpendam di dan berada di zona merah.

Penguatan tipis hanya terjadi di enam sektor, sementara 4 sektor lainnya hanya sedikit tergelincir. Sektor yang menguat paling tinggi adalah sektor aneka industri sebesar 0,60%, dan sektor yang jungkir balik sepanjang pagi hingga siang ini adalah sektor infrastruktur.

Sementara itu data Indonesia Stock Exchange (IDX) saham-saham yang masuk zona merah sebagai top losers adalah Davomas Abadi (DAVO) sebesar 11,11% ke Rp 72. Posisi kedua ditempati Aneka Kemasindo Utama (AKKU) turun 6,25% ke Rp 150, dan ketiga Mahaka Media (ABBA) yang merosot 6,12% ke RP 230.

Top Gainer (Saham-saham yang berhasil naik-red) pada penutupan sesi pertama hari ini adalah Royal Oak Developement dengan penguatan 25% ke Rp 115, Lamicitra Nusantra (LAMI) dengan kenaikan sebesar 12,5% ke Rp 180, Unilever (UNVR) yang menguat 2,90% ke Rp 15.950, dan Bank Central Asia (BBCA) yang naik tipis 2,46% ke Rp 6.250.