Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

SPIN Nilai Strategi Partai Gelora agar Lolos ke Senayan Sudah Tepat
Oleh : Redaksi
Kamis | 08-02-2024 | 10:40 WIB
igor_dirgantara1.jpg Honda-Batam
irektur Eksekutif Lembaga Survei and Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Direktur Eksekutif Lembaga Survei and Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara mengatakan, strategi yang digunakan Partai Gelora agar tembus ke Senayan sudah tepat, melalui berbagai program yang disampaikan.

"Strategi Partai Gelora juga ada kesamaan dengan apa yang diampaikan Prabowo dalam pidatonya, bahwa Prabowo-Gibran dan koalisinya punya strategi transformasi bangsa ini, yang disebut superpower seperti dalam Pembukaan UUD 1945 ikut melaksanakan ketertiban dunia, dan ingin memerdekakan Palestina," kata Igor Gelora Talk bertajuk 'Menanti Kejutan Partai Baru pada Pemilu 2024', Rabu (7/2/2024) sore.

Igor menegaskan, program Wajib Belajar 16 Tahun, termasuk di dalamnya kuliah gratis mendapatkan sambutan positif di masyarakat, termasuk program pemberantasan buta huruf baca Al'Qur'an.

"Jadi ketika tanyakan ke responder, program apa yang paling anda ingat, programnya Partai Gelora, Wajib Belajar 16 Tahun. Kalau bahasanya Pak Anis Matta, kuliah gratis. Sebenarnya memperpanjang wajah belajar dari SD/SMP/SMA sampai 9 tahun jadi 16 tahun, ditambah kuliah gratis. Itu diingat masyarakat," katanya.

Karena itu, menurut Igor, mudah sebenarnya bagi Partai Gelora untuk lolos ke Senayan dan melampaui ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4%, selain programnya diterima masyarakat, Partai Gelora juga mendapatkan coattail effect atau efek efek ekor jas skor tertinggi dari dukungan politik ke capres, selain Partai Gerndra dan PSI.

"Dari data survei kami terakhir yang belum kami publikasikan, elektabalitas Partai Gelora sudah 3,8 % dari sebelumnya 3,6 % pasca debat terakhir. Keyakinan kami, Partai Gelora mampu melewati ambang batas parlemen 4 %," katanya.

Igor menjelaskan, pemilih loyal Partai Gelora terbanyak ada di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten dan Sumatera Utara. "Dari data kami juga terkonformasi banyak pemilih partai lama akan memilih partai baru, Ini peluang bagi Partai Gelora, karena pemilih inginkan ada partai yang berbeda," paparnya.

Selain itu, Direktur Eksekutif SPIN ini menambahkan, masyarakat mengetahui, bahwa program rekonsiliasi nasional antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto, disuarakan pertama kali oleh Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta dan Wakil Ketua Fahri Hamzah.

"Program tentang rekonsiliasi itu menjadi daya tarik di masyarakat itu pertama kali kumandangkan Pak Anis Matta, sehingga terjadilah rekonsiliasi Pak Jokowi-Pak Prabowo. Dan Pak Fahri Hamzah yang pertama kali menyebut nama Gibran untuk melajutkan rekonsiliasi tersebut," ujarnya.

Editor: Dardani