Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Keberadaan Muhid Diden Masih Misterius

Kemenlu Nyatakan Hanya 4 WNI yang Tewas Ditembak di Malaysia
Oleh : ali/dd
Rabu | 26-09-2012 | 17:40 WIB

BATAM, batamtoday - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyatakan, berdasarkan data yang diterima dari Pemerintah Malaysia bahwa hanya ada empat jenazah warga Indonesia yang ditembak mati oleh polisi negara itu dan tidak ada korban dalam penembakan tersebut yang bernama Muhid Diden atau Diden.


"Itu bukan kata kami dari Kemenlu, tapi orang lain. Tapi sudah kami kroscek, melalu data yang diterima dari pihak Malaysia hanya ada empat orang korban," kata Jun Kuncoro, Kasubdit Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu RI usai menyerahkan jasad Abdul Hamid kepada pihak keluarga di Terminal Kargo Bandara Hang Nadim Batam, Rabu (26/9/2012).

Jun, demikian sapaan akrabnya mengatakan, bahwa hingga saat ini telah dipulangkan sebanyak empat WNI dari Malaysia ke Tanah Air, tiga ke Batam, yakni Osnan, Jony dan Abdul Hamid.

"Sedangkan Ahmad bin Romli, dari Malaysia langsung dikirimkan ke pihak keluarga di Probolinggo, Jawa Timur," jelasnya.

Disinggung kembali, apakah Kemenlu memiliki data tentang para WNI yang ditembak mati di Malaysia, hingga proses pemulangan jasad Hamid terkesan lamban ditangani, Jun kembali mengatakan pihaknya kesulitan untuk memroses para WNI ini.

Menurutnya, sebagian WNI ini ada yang tidak memiliki data, seperti paspor dan diduga masuk melalui jalur ilegal dari Batam.

"Tidak semua memiliki dokumen lengkap. Hari ketujuh setelah kejadian, kami lakukan pemeriksaan lewat kerabat korban untuk memastikan ini jasad Hamid atau Diden seperti yang disebut. Setelah kami lakukan pengecekan lewat ciri jenazah lewat kerabat yang merupakan dari keluarga M Hamid, ternyata tidak cocok dengan korban yang disebut Diden tidak bisa dibuktikan. Faktanya adalah empat jenazah," jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan yang menyempatkan diri menjemput jenazah di Kargo Bandara mengatakan pihaknya ikut berbela sungkawa kepada keluarga. Dahlan juga mengucapkan terimakasih atas kerja keras pihak Kemenlu RI yang bekerja maksilmal memulangkan jenazah para WNI ini.

"Dari informasi pihak Kemenlu tadi untuk pemulangan jenazah yang terakhir ini sangat kesulitan, karena korban tidak memiliki data pribadi," ujar Dahlan.

Sehingga, Dahlan menganjurkan kepada masarakat Batam yang belum ataupun yang sudah memiliki data agar kembali melaporkan ke kecamtaan atau Disduk ketika akan pindah dari alamat pertama.

"Karena dari kejadian ini, pihak Kemenlu sangat kesulitan mencari data jenazah. Inilah yang tejadi pada korban," jelasnya.

Dahlan mengatakan kembali, bahwa sejauh ini dari empat TKI yang dipulangkan ke Batam sudah tiga jenazah, selain Hamid yakni Osnan yang beralamat di Bengkong dan Joni beralamat di Kampung Seraya yang telah dilakukan otopsi.

"Dari otosi, hasilnya tidak kehilangan apapun pada organ jenazah Joni. Hari ini Hamid (dipulangkan-red.), menurut Kemenlu tidak ada lagi jenazahnya lagi. Selanjutnya korban akan dimakamkan di TPU Seipanas malam ini juga karena jenazah sudah cukup lama sekali," pungkas Dahlan.

Pengamatan di lapangan, keluraga korban yang menerima jasad Hamid sangat terpukul, dan serah terima jenazah dilakukan pihak Kemenlu kepada penerima jenazah dari kerabat mendiang Hamid. Sedangkan BNP2TKI dan Pemkot Batam menjadi saksi penyerahan jasad, dan penandatanganan penyerahan dilakukan di atas peti mayat.