Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dinas Kesehatan Batam Dituding Lamban Sikapi Ancaman DBD
Oleh : ypn/dd
Rabu | 26-09-2012 | 16:13 WIB
UPS.gif Honda-Batam
Udin P. Sihaloho, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Batam.

BATAM, batamtoday - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam dinilai lamban menyikapi ancaman penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) sehingga mengakibatkan sejumlah penderita meninggal dunia beberapa waktu terakhir.


Penilaian itu dilontarkan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Batam Udin P Sihaloho, Rabu (26/9/2012).

"Banyak nyawa masyarakat sudah melayang lantaran kelambanan Dinas Kesehatan menyikapi penyebaran DBD," ketusnya.

Menurutnya, hingga kini ancaman DBD kurang mendapat perhatian dari Dinkes dengan banyaknya pasien yang sudah meninggal karena penyakit itu.

Dari 405 kasus sepanjang tahun ini, dia mencatat sudah ada lima orang pasien meninggal dunia setelah terserang penyakit yang disebarkan nyamuk itu.

Politisi asal PDIP ini sangat menyesalkan kinerja Dinkes saat ini belum mengalami perbaikan yang berarti khususnya dalam penanganan ancaman DBD.

"Walaupun sudah banyak kasus dan pasien meninggal dunia, saya lihat Dinkes tidak akan action yang berarti sampai sekarang. Masih pakai paradigma usang, sudah banyak korban dulu baru bertindak," paparnya.

Selain itu, dia juga menilai lemahnya pengawasan dan penindakan yang dilakukan Dinkes membuat pelayanan rumah sakit menjadi tidak maksimal.

Padahal, lanjutnya, dalam UU Nomor 44/2009 dan UU Nomor 36/2009. melarang rumah sakit menolak pasien, apalagi pasien yang sudah dalam kondisi kritis atau tidak mampu.

Tapi kenyataannya, dia memastikan masih banyak warga tidak mampu di Kota Batam mengalami penolakan dari rumah sakit karena menggunakan SKTM.

"Sampai sekarang saya masih ragu, apa benar pasien dari warga tidak mampu benar-benar mendapatkan pengobatan secara gratis," pungkasnya.