Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Aksi Kemanusiaan, PWI Bintan Wujudkan Keinginan Nenek Sumiyati Renovasi Rumahnya
Oleh : Syajarul Rusydy
Kamis | 11-01-2024 | 15:48 WIB
Renov-Rumah-PWI-Bintan.jpg Honda-Batam
Pengurus PWI Bintan bersama donator yang akan merenovasi rumah nenek Sumiyati (Oma) di Kampung Jawa, Gang Natuna, Kelurahan Sungai Lekop, Bintan Timur. (PWI Bintan)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Sumiyati (68), seorang nenek lansia yang hidup sebatang kara di Kampung Jawa, Gang Natuna, Kelurahan Sungai Lekop, Kecamatan Bintan Timur, kini bisa sedikit menghela napas, setelah keinginannya merenovasi rumah reyot miliknya bakal diwujudkan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bintan.

Lewat program Aksi Kemanusiaan PWI Bintan, renovasi pondok nenek Sumiyati akan segera dilakukan. Di mana, biaya renovasi ini merupakan bantuan dari berbagai pihak yang peduli kemanusiaan dan sesama.

"Kita sudah turunkan tim survei dan hasilnya nenek Sumiyati yang akrab dipanggil Oma itu belum terakomodir program bantuan renovasi rumah dari pemerintah, padahal kondisi rumah Oma sudah sangat memprihatinkan," ungkap Ketua PWI Bintan, Harjo Waluyo, Kamis (11/1/2024).

Diketahui, Oma diusianya yang sudah senja, tinggal sebatang kara. Meski, kata Oma, dia memiliki beberapa orang anak, baik yang berdomisili di Bintan dan di luar Bintan, namun faktanya dia tinggal seorang diri di rumahnya yang sudah kurang layak itu, dengan kondisi atap bocor atap, dinding berlobang dan lainnya.

Rumah yang menjadi tempatnya berteduh saat ini, adalah salah satu peninggalan dari suaminya, yang sudah meninggal dunia belasan tahun lalu. "Ini rumah dibeli usai rumah yang ada di Tekojo, Kelurahan Kijang dijual dan sebagain uangnya dibelikan untuk tanah di sini. Kami pun bangun pondok untuk tempat tinggal," ucap Oma, dengan mata berkaca-kaca menahan haru.

Oma hingga saat ini tinggal di pondok miliknya sudah belasan tahun. Harapan untuk bisa tinggal di tempat yang lebih nyaman, tentu menjadi impian semua orang, tetapi apa daya, kenyataanya berbicara lain. Manusia hanya berencana, keputusan tetap pada Yang Maha Kuasa.

Dikatakan Oma, dia lahir di Karawang, Jawa Barat. Dulu, sempat tinggal bersama orang tuanya di Sumatera Selatan dan di masa dewasa merantau ke Kabupaten Bintan bersama suaminya.

Terkait kondisi rumahnya, saat musim hujan, terpkasa tidur berbantal guling baskom atau penampung air, karena atapnya rumahnya sebagain sudah bocor. Mirisnya lagi, dalam rumah itu hampir tidak ada pembatas antara kamar dengan ruang yang lainnya, kecuali WC.

Setidaknya sudah lebih dua kali, diajukan melalui RT dan RW setempat untuk mendapatkan renovasi rumah dari pemerintah, tetapi belum terwujud. "Kalau BLT dapat, itu lah yang saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari. Sisanya dari tetangga yang peduli, dan sejauh ini tetangga di sini semua perhatian," katanya.

Tak lupa, Oma mengucapan terima kasih kepada PWI Bintan yang datang bersama pihak-pihak yang peduli, dengan misi aksi kemanusian untuk merenovasi rumah miliknya.

"Oma, cuma bisa mengucapkan terima kasih, atas kebaikan semuanya. Semoga semua selalu mendapatkan balasan yang setimpal atas kebaiknya," ucap Oma, sambil mengusap air mata yang terlanjur menetes di pipinya.

Dengan terpilihnya rumah Oma untuk direnovasi, program Aksi Kemanusiaan PWI Bintan dengan tema 'Menebar Bahagia, Berbagi Sesama' untuk tahun ketiga secara resmi dimulai. Diharapkan lewat program ini, rumah Oma bisa lebih layak sebagai tempat ringgal di masa tuanya.

"Terlaksananya kegiatan ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak, baik para pelaku usaha, instansi dan lainnya. Semoga kegiatan ini, menjadi inspirasi bagi semua pihak, khusus bisa menjadi wadah untuk peningkatan tali siratulrahmi serta kepedulian antara sesama wartawan, baik yang tergabung dalam PWI Bintan khusunya dan insan pers umumnya," tandas Harjo Waluyo.

Editor: Gokli