Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Krisis Air Bersih, Warga Tarempa Mengadu ke DPRD
Oleh : emmi/dd
Rabu | 26-09-2012 | 09:17 WIB

ANAMBAS, batamtoday - Puluhan warga Tarempa mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Anambas, Selasa (25/9/2012) sekitar pukul 12.00 WIB. Kedatangan warga tersebut meminta agar DPRD berperan serta dalam mengatasi krisis air bersih di musim kemarau ini.


Sampai di kantor DPRD Anambas warga Tarempa langsung disambut oleh sejumlah anggota Komisi II DPRD Anambas.

"Sudah tiga hari ini rumah kami tidak dialiri air lagi pak. Jangankan untuk mandi, untuk mencuci piring saja kami kewalahan mencari air," ungkap salah satu warga, Dayat kepada anggota DPRD.

Mendengar hal tersebut, Wakil Ketua Komisi II DPRD Anambas, Wan Zuhendra langsung mengambil sikap. Saat itu juga Wan Zuhendra langsung memanggil Dinas Pekerjaan Umum (PU) Anambas selaku penanggung jawab, Camat Siantan serta Plh Sekda Anambas, August R. Unggul, untuk melakukan dengar pendapat serta mempertanyakan apa tindakan dari Pemerintah Daerah terkait krisis air ini. 

Dalam dengar pendapat yang dipimpin Wan Zuhendra tersebut, warga sangat menyayangkan sikap DPRD serta Pemerintah Daerah yang tidak ada sikap sama sekali untuk mengatasi krisis air di Tarempa yang sudah pasti terjadi tahunnya.

Mereka menyarankan, agar Dinas terkait dapat mencari sumber mata air baru untuk memenuhi kebutuhan air saat ini ataupun jangka panjang. "Kalau kami menilai, Dinas PU kurang peka terhadap krisis air yang melanda Tarempa saat ini. Sebab, krisis air selalu terjadi tiap tahunnya," kata Dayat lagi. 

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Dinas PU Anambas, Iwan Kurniawan mengatakan, pihaknya saat ini telah mensurvei beberapa sumber mata air baru yang ada di Tarempa. Ia menuturkan, tahun ini juga pihaknya akan membangun jaring air baru serta bak penampungan baru di Desa Batu Tambun, Tarempa untuk memenuhi kebutuhan warga.

"Saat ini kita sudah melelang pekerjaan untuk memasang jaringan air baru. Diharapkan, dengan adanya jaringan dan bak penampungan baru nanti, kebutuhan warga akan air bersih bisa terpenuhi," katanya.

Ia menambahkan, dari hasil tinjauan pihaknya ke bak penampungan air lama, diketahui debit air sangat minim bahkan mau kering. Ia mengaku, saat ini pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk memenuhi kebutuhan warga akan air bersih.

Sementara itu, Camat Siantan, Ardan menilai, kekeringan yang melanda Tarempa saat ini bukan hanya disebabkan debit air yang mulai mengering. Akan tetapi, kondisi ini diperparah lagi adanya penyuntikan secara ilegal oleh warga yang tinggal di Gunung Rintis, Tarempa.

"Saya tidak yakin hanya 5 kepala keluarga (KK) saja di Gunung Rintis yang menyuntik di aliran pipa air untuk Tarempa. Jika hal ini terus berlanjut, dipastikan Tarempa akan kekeringan total menjelang 1 atau 2 bulan kedepan," ungkapnya.

Ia berharap, dinas terkait lebih proaktif dalam menyelesaikan masalah krisis air ini. Sebab dampaknya, kecamatan juga menjadi imbas keluhan warga. "Jika diizinkan, kami siap untuk mengambil alih dalam mengelola air bersih untuk Tarempa. Namun, harus sesuai aturan," kata Ardan di hadapan forum.