Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kunjungi Pulau Penyengat di Awal Tahun 2024, Ansar Tegaskan Proyek Revitalisasi Terus Berlanjut
Oleh : Redaksi
Rabu | 03-01-2024 | 15:12 WIB
ansar-hasan.jpg Honda-Batam
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad didampingi Pj Wako Tanjungpinang, Hasan, saat mengunjungi Pulau Penyengat, Selasa (2/1/2024). (Diskominfo Kepri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Di awal tahun 2024, Gubernur Kepulauan Riau, H Ansar Ahmad didampingi Pj Wali Kota Tanjungpinang, Hasan, melakukan kunjungan ke Pulau Penyengat, Selasa (2/1/2024) untuk meninjau kemajuan proyek revitalisasi yang telah berjalan selama tahun 2023.

Kunjungan ini sekaligus menandai komitmen kuat Gubernur Ansar dalam melanjutkan proyek revitalisasi di Pulau Penyengat pada tahun 2024.

Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Ansar mengamati berbagai peningkatan infrastruktur dan fasilitas di Pulau Penyengat. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), telah mengusulkan sejumlah proyek dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Usulan ini termasuk rehabilitasi Balai Adat Pulau Penyengat, kelanjutan pembangunan beberapa ruas jalan yang belum selesai dengan anggaran Rp 24 miliar, dan pembangunan Monumen Bahasa Nasional dengan anggaran yang diusulkan sebesar Rp 90 miliar.

"Komitmen kami di Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau adalah untuk terus memperindah Pulau Penyengat. Kami bertujuan menjadikan pulau ini sebagai destinasi wisata religi dan budaya yang unggulan. Revitalisasi ini bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga tentang pelestarian nilai-nilai budaya dan sejarah yang kaya, yang kami yakini akan menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan ekonomi lokal," kata Gubernur Ansar, demikian dikutip laman Diskominfo Kepri.

Kunjungan ini menegaskan upaya berkelanjutan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam meningkatkan kualitas infrastruktur dan memajukan sektor pariwisata, khususnya di Pulau Penyengat. Melalui proyek revitalisasi ini, Gubernur Ansar berharap dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat dan meningkatkan reputasi Pulau Penyengat sebagai situs kebudayaan dan wisata religi di Indonesia.

Editor: Gokli