Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jangan Tonton Film Jupe-Depe: Memalukan!
Oleh : Tunggul Naibaho
Sabtu | 26-02-2011 | 17:55 WIB

Jakarta, batamtoday - Jangan tonton film 'Arwah Goyang Karawang' yang tiba-tiba saja sudah berganti judul menjadi 'Arwah Goyang Jupe-Depe', amatiran, memalukan, isinya hanya erotisme rendahan, umpatan dan makian, kata-kata kotor, dan  tidak mendidik.

Demikian kesan penonton kepada batamtoday baik disampaikan langsung maupun per telepon kepada redaksi.

"Buang uang, buang waktu. Jangan tonton film seperti itu, produser dan sutradara seperti itu harus 'dibunuh' dengan cara tidak menonton film garapan mereka," kata Dyah salah penonton per telepon kepada redaksi batamtoday, Sabtu 26 Februari 2011.

"Pantas masyarakat kecewa ketika film-film Hollywood dibatasi, karena film produk lokal, bukan cuma tidak bermutu, tetapi juga membodohi, kalau tidak ingin dibilang mau merampok uang masyarakat lewat jalan penipuan," tambah Anton warga di bilangan Roxi Jakarta Pusat.

Inti cerita adalah mengenai persaingan dua  penari Jaipong yang bersaing untuk menjadi primadona klub. Untuk menjadi primadona, Jupe dan Depe harus memakai baju seksi yang menampakkan belahan dada dan kain tipis menerawang. Persaingan terjadi di atas panggung sebuah klab malam saat keduanya menarikan tarian erotis.

Jalan cerita dibuat sederhana namun tidak konsisten. Tak perlu bertanya tentang pembangunan karakter, karena semua karakter bergerak sesuai keinginan sutradara.Semuanya serba tidak jelas.

Setengah durasi film diisi dengan tarian Jupe dan Depe. Jupe menari seperti kesurupan diiringi suara auman harimau. Sepertinya Pada puncak kesurupannya, Jupe tiba-tiba punya taring seperti drakula. Sampai film berakhir, maksud adegan ini tetap menjadi misteri.

Efek hantu dirancang sebagai alat untuk mengagetkan penonton. Kemunculan hantu selalu diawali dengan auman harimau dan musik latar yang menegangkan. Jreng! Hantu muncul selama satu detik dalam wujud ala topeng di film Scream yang memenuhi layar.

Pola film ini adalah tarian erotis-kemunculan hantu-perkelahian Jupe Depe-tarian erotis-kemunculan hantu dan seterusnya.

Hantu itu membunuhi orang yang terkait dengan Jupe, juga membunuh beberapa orang secara acak. Pada akhirnya terungkap bahwa hantu itu adalah saudara kembar Jupe yang dendam karena suaminya direbut dan dia dibunuh. Anehnya, hantu itu juga membunuh suaminya sendiri, entah karena alasan apa. Logikanya sangat ngaco!!

Lucunya lagi, adegan perkelahian nyata antara Jupe-Depe juga ditayangkan dalam film tersebut, dan tak lupa diberi tulisan "adegan nyata" yang ditempelkan di sudut kanan bawah agar penonton tidak melewatkan adegan yang sempat ramai diberitakan infotaintment itu.

Film dibuat dengan format digital, setelah itu barulah dipindahkan dalam format seluloid. Trik ini biasa dilakukan untuk menekan ongkos produksi, karena merekam langsung dengan format seluloid butuh biaya jauh lebih mahal. Hasilnya adalah film yang murah dengan gambar kualitas rendah.

Kualitas gambar sangat rendah dan kadang berbayang. Pengaturan cahaya sangat buruk sehingga saya seringkali harus menutup mata karena tak tahan dengan lampu sorot yang menyilaukan.

Kata-kata kasar dan umpatan bertebaran sepanjang film. Kami menghitung ada 19 kata "lonte" diteriakkan sepanjang film, ditambah satu yang tertulis di kaca dengan darah.

Tidak jelas di mana setting film ini. Lokasi syuting menunjukkan bangunan-bangunan di sebuah kota kecil. Tapi saat adegan berganti, tiba-tiba layar menyorot ke jalan dengan gedung bertingkat yang jelas-jelas Jakarta.

Jangan ditonton film Arwah Jupe-Depe, itu film kampungan yang dibuat orang gak jelas, cerca mereka emosional kepada redaksi batamtoday.