Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kapal Yacht Tenggelam di Perairan Anambas
Oleh : emmi/dd
Rabu | 19-09-2012 | 08:17 WIB

ANAMBAS, batamtoday - Kapal Yacht yang digunakan oleh wisatawan yang berkunjung dari Batam tenggelam di perairan Pulau Linggaik Anambas. Kapal Soup and Pipes yang dinahkodai Michel Ortin, warga negara Prancis, membawa tiga penumpang masing-masing Francoise Rochon dan Patric Cirodde, warga negara Perancis serta Christine Dag Um warga negara Philipina.


Kapal tersebut tenggelam pada Kamis (6/9/2012) lalu dan hingga kini belum dievakuasi. Kapal tersebut awalnya hanya kandas dan menabrak karang karena pada saat itu posisinya air laut sedang surut. Namun pada saat air laut pasang kapal tersebut tenggelam.

Pasiops Pangkalan TNI Angkatan Laut Tarempa Kapten Laut (P) Agung N. Kusumaji, mengatakan, Michel pemilik kapal tidak mau kapalnya dievakuasi karena ia akan menunggu agen asuransi dari Singapura yang akan datang untuk menengoknya dulu. Setelah itu katanya, baru pemilik kapal memperbolehkan AL untuk mengevakuasi kapal tersebut.

"Pada waktu itu kapal kita tinggal karena pemiliknya tidak bersedia kalau kapalnya dievakuasi. Hingga saat ini masih di sana sambil menunggu asuransi dari Singapura datang," katanya, Rabu (19/9/2012).

Awalnya, kata Agung, pada awalnya, Kapal berangkat dari Nongsa Poin Marina Batam menuju Anambas tepatnya di Pulau Bawah pada akhir Agustus lalu. Setelah beberapa hari di Pulau Bawah, pada tanggal 5 September pulang ke Batam lagi. Namun kata Agung, setelah beberapa jam dalam perjalanan ke Batam, tiba-tiba angin ribut datang, kemudian mereka memutuskan untuk kembali lagi ke Tarempa dulu.

"Pada 6 September pagi hari tepatnya pukul 06.30 WIB di dekat Pulau Linggaik, kapal tersebut menabrak karang dan kandas. Saat kandas tersebut keel atau kemudi kapal menancap didasar laut karena saat itu air surut. Saat kandas, air laut sedang surut, setelah air pasang kapal sudah tenggelam," terangnya.

Kemudian pemilik kapal sekaligus nahkoda kapal melapor kepada manajer Nongsa Poin Marina bahwas kapal yang dibawanya kandas. Kemudian Manajer Nongsa Poin menghubungi Lanal Tarempa.

Mendengar adanya laporan tersebut kata Agung, Dan Lanal langsung mengutus beberapa anggota datang ke TKP untuk mengetahui keberadaannya. Tepat pukul 11.30 WIB kapal baru tiba di TKP. "Saat di TKP, Anggota berusaha mengevakuasi kapal tersebut dengan menarik kapal yacht terebut, namun kapal tidak bergeser dari tempatnya karena kemudinya menancap dalam di dasar laut," katanya.

Lanjutnya, saat pagi hingga siang hari kapal tersebut belum tenggelam karena air masih surut. Namun setelah sore tiba, dan air laut mulai pasang, sedikit demi sedikit mulai menutupi kapal. Sebelum kapal tenggelam kapal berulang kali diombangambing ombak dan berkali kali membentur karang sehingga mengalami kebocoran di bagian lambung kapal karena posisinya tertopang kemudi sehingga saat ombak datang terdorong keluar dan saat ombak ke dalam terdorong kedalam.

Setelah sore menjelang malam kapal sudah tenggelam karena air pasang sudah maksimal. Anehnya Michel pemilik kapal tetap tidak bersedia jika kapalnya di evakuasi oleh anggatan laut dengan alasan masih menunggu agen asuransi dari Singapura datang dan menyaksikan bangkai kapal yang sudah tenggelam tersebut.

Karena tidak bersedia dievakuasi, maka terpaksa lanal meninggalkan kapal tersebut.

Sementara, Wakil Kepala Sahbandar Tarempa Darlis, belum bersedia memberikan komentar lebih banyak. 

"Perkembangan terakhir kita sudah melaporkan kejadian ini kepada sahbandar pusat dan masih menunggu instruksi dari pusat," katanya.