Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Pastikan Subsidi Pembelian Motor Listrik Lanjut 2024
Oleh : Redaksi
Senin | 06-11-2023 | 18:28 WIB
AHM-Listrik1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi motor listrik. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyatakan pertumbuhan pembelian motor listrik subsidi sulit meski pemerintah sudah melonggarkan syarat-syarat pembelinya. Walau demikian program ini dia pastikan berlanjut ke tahun depan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 6 Tahun 2023 tentang pemberian subsidi pembelian motor listrik, pemerintah membantu pembelian setiap unit Rp 7 juta untuk maksimal 200 ribu unit pada tahun ini.

Sedangkan untuk tahun depan jumlahnya meningkat tiga kali lipat menjadi 600 ribu unit.

Pemerintah juga sudah memperluas syarat pembeli motor listrik dengan subsidi ini, yakni menghapus syarat sebelumnya berupa penerima kredit usaha rakyat, bantuan produktif usaha mikro, bantuan subsidi upah dan penerima subsidi listrik hingga 900 volt ampere.

Pada revisi Permenperin 6/2023, yaitu Permenperin Nomor 21 Tahun 2023, menetapkan syarat baru pembelinya adalah WNI berusia 17 tahun, punya KTP elektronik dan satu NIK KTP cuma bisa beli satu unit motor listrik subsidi.

Walau syarat sudah diperluas pembelian motor listrik subsidi tetap saja lambat. Menurut situs sisapira.id saat ini hanya 1.418 unit motor listrik subsidi yang tersalurkan. Ini berarti kuota masih tersisa 198.582 unit untuk jatah tahun ini.

Moeldoko saat berbicara kepada wartawan di Istana Negara, Senin (6/11/2023), mengatakan dia sendiri heran mengapa pembelian motor listrik subsidi lambat hingga saat ini.

"Memang agak aneh ini, kenapa agak sulit pertumbuhannya ya, agak aneh juga, sudah kami longgarkan, persyaratannya sudah kami hilangkan," ucap dia.

Salah satu alasan yang dikemukakan Moeldoko terkait ekosistem motor listrik yang sejauh ini belum berdiri sempurna.

Sekarang ada 38 model motor listrik subsidi yang bisa dibeli masyarakat, tetapi tak ada satu pun berasal dari merek besar di dalam negeri seperti Honda, Yamaha, Suzuki atau Kawasaki.

Motor-motor listrik subsidi yang bisa dibeli sekarang kebanyakan berasal dari merek baru, produsen sepeda yang mulai bisnis motor listrik dan juga investor asing.

"Mungkin di antaranya apakah ekosistem belum terbangun dengan masif, ini kan sama dengan ayam dan telur," kata Moeldoko.

Meski terseok-seok program ini sepertinya bakal berlanjut hingga tahun depan dengan kuota 600 ribu unit. Belum diketahui apakah sisa kuota tahun ini akan ditambahkan ke tahun depan atau bagaimana. "Lanjut (ke 2024)," kata Moeldoko.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha