Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Cara Aman Menikung Saat Mengendarai Motor Kopling
Oleh : Redaksi
Sabtu | 21-10-2023 | 17:24 WIB
motor-kopling1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Gempuran roda dua khususnya motor matic dengan segala kemudahannya ternyata tak membuat motor kopling manual tersingkirkan begitu saja. Terutama untuk motor dengan jenis sport dan adventure dengan mesin yang cukup besar, motor dengan kopling manual masih menjadi primadona.

Salah satu alasannya adalah pengendara motor tersebut memiliki kendali penuh terhadap proses perpindahan posisi gigi atau gear yang diinginkan, sehingga membuat sensasi hentakan dan juga akselerasi yang ditimbulkan pada saat perpindahan gigi bisa langsung dirasakan oleh si pengendara. Hal inilah yang tak didapatkan pada motor non kopling.

Sama pada kopling pada mobil, kopling pada motor juga memiliki fungsi untuk memutuskan maupun untuk meneruskan putaran yang terjadi di crankshaft akibat proses pembakaran di ruang mesin menuju ke transmisi yang kemudian diteruskan lagi ke roda motor, sehingga membuat motor bisa berjalan.

Bagi para pemula, menikung dengan motor kopling menjadi salah satu hal yang cukup menjadi momok menakutkan. Masih cukup banyak pengendara yang belum mengetahui bagaimana cara menikung dengan motor kopling yang benar agar terhindar dari resiko motor mogok atau bahkan kecelakaan.

Dirangkum dari Camel Tire, berikut ini cara menikung dengan motor kopling dengan benar agar bisa melibas tikungan dengan baik tanpa terjadi insiden.

1. Turunkan kecepatan
Cara menikung dengan motor kopling yang pertama adalah dengan menurunkan kecepatan. Jangan pernah menikung dengan kecepatan yang tinggi, karena hal ini justru akan membuat pengendara kesulitan mengontrol motor dan resiko slip sangat besar.

2. Turunkan posisi gear
Jika tikungan cukup tajam, turunkan posisi gear ke yang lebih rendah, dengan catatan pengendara motor harus melakukannya sebelum memasuki tikungan.

3. Gas motor dengan perlahan
Putarlah tuas gas secara perlahan dan pertahankan kecepatan ideal. Hindari membuka gas secara tiba-tiba karena bisa membuat roda belakang mengalami slip dan bisa membuat Anda terjatuh.

Kesalahan yang sering dilakukan pengendara
Terdapat setidaknya 4 kesalahan yang biasa dilakukan oleh pengendara pada saat menikung dengan motor kopling. Seringkali hal ini diabaikan begitu saja, padahal resiko untuk mengalami kecelakaan sangat terbuka lebar.

1. Menikung dengan kecepatan tinggi
Kesalahan pertama yang sering dilakukan oleh pengendara adalah menikung dengan kecepatan yang tinggi. Hal ini sangat berbahaya, karena semakin tinggi kecepatan pada saat menikung, semakin besar pula resiko untuk mengalami slip yang berakibat pengendara bisa terjatuh.

Pasalnya pada saat menikung, luas permukaan ban yang menyentuh aspal semakin sedikit.

2. Melakukan pengereman
Sebisa mungkin hindari melakukan pengereman pada saat sedang menikung. Mengerem pada saat menikung bisa menyebabkan pengendara kehilangan kendali atas motor yang mengakibatkan motor terjatuh.

Untuk menghindarinya, lakukan pengereman sebelum memasuki tikungan untuk mengurangi kecepatan laju motor. Namun jika Anda terpaksa harus mengerem, maka tariklah tuas rem dengan perlahan.

3. Menarik tuas kopling
Kesalahan yang sering dilakukan pada saat menikung dengan motor kopling adalah menarik tuas kopling. Pada saat kopling ditarik, maka secara otomatis motor akan kehilangan engine break yang dibutuhkan untuk mengurangi laju motor. Dampaknya, pengendara bisa kehilangan kendali dan mengakibatkan motor mengalami low side dan jatuh.

4. Terlalu cepat membuka gas
Hindari membuka tuas gas sebelum motor benar-benar sudah berhasil melewati tikungan dengan sempurna. Pada saat motor menikung, maka bagian permukaan ban yang menyentuh aspal berkurang. Jika Anda langsung membuka gas padahal masih dalam posisi menikung, maka motor bisa tergelincir.

Untuk meminimalisir resiko kecelakaan pada saat menikung dengan motor kopling, perhatikan juga kondisi ban kendaraan roda dua tersebut. Semakin tipis ban motor, maka kemungkinan untuk terjatuh akan semakin besar. Hal ini karena daya cengkeram ban sudah makin berkurang.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha